Mengenal Diet Water Fasting, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

9 April 2024 - 06:45 WIB
Orami Photo Stock

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Water fasting merupakan salah satu metode diet yang banyak diterapkan untuk mengurangi berat badan, menghilangkan racun dalam tubuh, hingga sebagai persiapan sebelum operasi.

Selama menjalani diet, Anda tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman apa pun kecuali air putih, sehingga tidak ada kalori yang masuk ke dalam tubuh. Mengapa air putih? Karena selain tidak mengandung kalori, air putih juga terbukti sangat baik untuk kesehatan.

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (7/4/24), berikut sederet manfaat diet water fasting yang dapat Anda peroleh, antara lain:

1. Menurunkan berat badan

Ketika Anda tidak memperoleh asupan kalori selama 24 jam atau lebih, maka berat badan dapat turun 0,9 kg per hari. Tak hanya itu, asupan air putih sebanyak 2 liter juga bisa membakar hingga 100 kalori per hari.

Namun, Anda tidak perlu khawatir tubuh Anda akan terasa lemas akibat tidak mendapatkan energi dari kalori, karena awalnya energi masih dapat diperoleh dari pemecahan glikogen yang berperan sebagai cadangan karbohidrat.

Baca Juga: Wakapolda Lampung Lakukan Peninjauan Pospam di Pesawaran

2. Menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker

Beberapa penelitian menyatakan bahwa water fasting dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung. Tak hanya itu, menjalani diet water fasting juga diyakini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

3. Menurunkan risiko diabetes

Diet water fasting dapat menurunkan risiko Anda terkena diabetes, karena tubuh tidak mendapat asupan gula dari makanan maupun minuman.

Tak hanya itu, metode diet ini juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan untuk mengatur kadar gula darah.

Meningkatnya sensitivitas tubuh terhadap insulin bisa mencegah kenaikan kadar gula darah secara berlebihan.

4. Menurunkan tekanan darah

Water fasting yang dilakukan di bawah pengawasan dokter dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sebuah studi menyatakan bahwa 82-90% orang mengalami penurunan tekanan darah setelah melakukan water fasting selama 10-14 hari.

Tak hanya manfaat yang beragam, water fasting ternyata juga berbahaya jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat. Berikut sederet dampak buruk dari diet water fasting, antara lain:

1. Kekurangan Gizi

Karena tidak ada asupan makanan atau minuman lain selain air putih, maka tubuh berisiko mengalami malnutrisi akibat tidak ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

Padahal, nutrisi yang mencakup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat berfungsi dengan baik.

Oleh sebab itu, metode diet ini tidak dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

2. Dehidrasi

Walau terdengar aneh, water fasting dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi. Hal ini terjadi karena 20-30% asupan cairan tubuh sebenarnya berasal dari makanan. Oleh sebab itu, meskipun Anda mengonsumsi jumlah air yang sama, tubuh Anda tetap akan kekurangan cairan.

Gejala yang dapat muncul adalah pusing, mual, nyeri kepala, dan sembelit. Untuk menghindari dehidrasi, Anda disarankan untuk minum lebih banyak daripada biasanya.

3. Hipotensi ortostatik

Hipotensi ortostatik merupakan kondisi yang sering dialami oleh orang yang menjalani water fasting. Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah mendadak yang terjadi saat seseorang tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau berbaring, sehingga menimbulkan rasa pusing dan seperti mau pingsan.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment