Laris di Pasaran, Ini Sederet Fakta Kopi Asal Bali

1 February 2024 - 07:15 WIB
Pixabay

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Biji kopi asal Indonesia cukup populer di dunia, salah satunya kopi asal Bali. Ada perjalanan panjang dibalik penanaman biji kopi Bali yang banyak penggemarnya.

Jumlah panen yang melimpah dengan kualitas kopi yang baik membuat banyak penggemar kopi melirik kopi-kopi yang dihasilkan dari Indonesia. Salah satunya adalah kopi asal Bali yang terkenal dengan ciri khas rasanya yang istimewa.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (31/1/24), berikut sederet fakta kopi asal bali yang laris di pasaran, antara lain:

1. Ditanam oleh Belanda

Mengingat jejak masa lalu Indonesia kental dengan pengaruh Belanda, kopi yang ditanam di Bali juga pertama kali dibawa oleh Belanda. Pada abad ke-19 orang Belanda mencoba menanam kopi di Bali dengan harapan dapat menghasilkan kopi yang banyak dan dijual ke luar negeri.

Baca Juga: Polda Sumut Berhasil Ringkus Kawanan Geng Motor Sadis, 8 Orang Positif Narkoba

Sejak penanaman kopi di Bali, hasil produksi biji kopi Indonesia berhasil masuk ke pasar dunia bahkan mengalahkan Yaman yang dulu disebut sebagai raja kopi dunia. Sayangnya kekuatan ini tak bertahan lama.

Lahan-lahan kopi di Bali mendapat serangan penyakit pada 1876. Hasilnya seluruh tanaman kopi yang terpapar harus dibasmi dan mengalami gagal panen besar-besaran.

2. Penghasil Kopi Luwak

Di Bali suatu teknik pemilahan biji kopi yang unik ditemukan. Kopi tersebut kini populer sebagai salah satu kopi termahal di dunia dengan karakteristik yang khas yaitu kopi Luwak.

Luwak merupakan hewan sejenis musang yang pada masa lampau banyak dipelihara masyarakat Bali. Luwak akan diberi makan ceri kopi dan jika berhasil melalui proses pencernaan luwak dalam kondisi utuh ceri kopi tersebut diakui memiliki kualitas yang baik.

Kopi yang digunakan untuk menghasilkan kopi luwak ini awamnya menggunakan biji kopi varietas robusta. Kopi luwak banyak dipercaya memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko sakit liver hingga diabetes tipe 2.

3. Biji kopi Kintamani yang populer

Lahan penanaman kopi di Bali tersebar di beberapa daerah. Mulai dari Ubud hingga Kintamani. Jika berbicara tentang biji kopi segar, Kintamani menjadi juaranya.

Kopi di Kintamani ditanam di kawasan Gunung Batur dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Para petani kopi di sana biasanya akan menanam pohon kopi bersama tanaman lain baik sayuran maupun pohon jeruk.

Biji kopi Kintamani disebut lebih populer dibandingkan dengan biji kopi lainnya di Bali. Proses produksinya juga masif sehingga selalu mampu memenuhi permintaan pasar yang membludak.

4. Karakteristik kopi asal Bali

Ada dua jenis varietas kopi yang ditanam di Bali, yaitu robusta dan arabika. Coffee Arks menyebut karakteristik dari kopi asal Bali cenderung pekat, kaya rasa, dan kuat.

Sementara untuk kopi arabika yang ditanam di Kintamani rasanya memiliki sensasi buah yang asam tetapi tidak meninggalkan rasa asam di mulut. Kopi Kintamani asal Bali juga terkenal dengan aromanya yang manis.

Penanaman pohon kopi yang disandingkan dengan tanaman lain menjadi alasan kopi asal Bali memiliki sentuhan rasa yang bervariasi. Bahkan kamu juga bisa merasakan sentuhan rasa karamel atau gula merah ketika menyesap seduhan kopi asal Bali.

5. Proses unik pengolahan kopi

Masyarakat Bali juga terkenal akan keteguhannya memegang adat istiadat. Berbagai kepercayaan dan upacara tak pernah lepas dari aspek kehidupannya termasuk ketika mengolah kopi.

Ada filosofi Tri Hata Karana yang diterapkan oleh petani kopi di Bali untuk menghasilkan kualitas unggulan. Pada kepercayaan ini kopi harus dikelola dengan bahan-bahan dan tahapan proses yang menyatu dengan alam.

Tri Hata Karana memiliki arti tiga sumber kebahagiaan. Penanaman kopi di Bali dilakukan dengan pupuk alami dan segala proses yang harus ramah lingkungan sehingga menciptakan kebahagiaan pada semua makhluk yang terlibat dalam prosesnya.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment