Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Mata minus (miopia) ialah gangguan mata yang umum terjadi. Selama beberapa dekade terakhir, kasus mata minus ini terus meningkat. Menurut American Academy of Ophthalmology, diperkirakan pada tahun 2050, hampir setengah populasi dunia akan mengalami mata minus.
Kondisi di mana objek-objek yang berada di jarak dekat akan terlihat dengan jelas, namun objek-objek yang berada di jarak yang jauh akan tampak kabur.
Dilansir dari laman Benjamin Optical dan National Eye Institute, Kamis (25/10/23), berikut beberapa ciri mata minus yang sering kali diabaikan, antara lain:
1. Kesulitan Melihat Objek yang Jauh
Kesulitan dalam melihat objek yang berjarak jauh adalah salah satu gejala umum dari keadaan mata minus, yang juga dikenal sebagai miopia.
Miopia terjadi ketika mata tidak dapat fokus dengan tepat pada objek yang berada dalam jarak tertentu dari mata. Sebagai hasilnya, objek yang berada dalam jarak yang lebih jauh dari mata akan terlihat kabur.
Tanda-tanda mata minus mencakup kesulitan dalam membaca papan tulis, melihat dengan jelas tulisan atau objek yang berada jauh, seperti tanda jalan, atau mengenali wajah seseorang yang berada dalam jarak jauh.
2. Perlu Berkedip untuk Melihat dengan Jelas
Dalam kasus miopia, fokus cahaya pada mata terjadi di depan retina, bukan tepat di atasnya. Hal ini mengakibatkan objek yang berjarak jauh menjadi kabur.
Respons alami tubuh untuk mencoba memfokuskan cahaya adalah dengan berkedip lebih banyak.
Harap diingat bahwa memerlukan berkedip untuk melihat dengan jelas adalah sebuah indikasi bahwa ada masalah pada penglihatan, dan bukan merupakan cara efektif untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Menyipitkan Mata
Ketika seseorang memiliki mata minus, mata tidak bisa mengubah arah cahaya sehingga cahaya tidak langsung tertuju ke retina mata, tapi sedikit lebih depan darinya.
Sering kali tanpa disadari, orang mencoba mengatasi masalah ini dengan menyipitkan mata sebab bisa membantu mengubah arah perambatan cahaya di mata dan memberikan sedikit kejelasan saat mencoba melihat objek yang jauh.
Baca Juga: Cegah Kerusakan pada Sel, Ini 5 Makanan yang Tinggi Akan Sulfur
4. Mendekati Objek
Perubahan lain yang sering terlewatkan oleh orang yang mengalami mata minus adalah terkait dengan preferensi mereka dalam memilih tempat duduk. Juga ketika berusaha melihat sesuatu yang jauh.
Jika seseorang sering mendekati layar saat menonton TV atau papan tulis saat presentasi, itu mungkin menjadi upaya untuk mengatasi kesulitan melihat objek yang jauh.
5. Kesulitan Mengemudi di Malam Hari
Sebagian orang mengalami mata minus ringan sehingga mereka dapat menjalani aktivitas sepanjang hari tanpa masalah menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Namun, situasinya berubah ketika malam tiba, terutama saat sedang mengemudi. Objek di kejauhan, seperti tanda lalu lintas atau kendaraan di depan, mungkin tidak terlihat dengan jelas.
Selain itu, kilauan cahaya seperti lampu kendaraan dan lampu jalan dapat mengganggu bagi orang dengan mata minus.
6. Mata Lelah atau Tegang
Ketegangan mata yang disebabkan oleh miopi atau mata minus terjadi karena mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek yang berjarak jauh. Hal ini mengakibatkan otot-otot mata bekerja berlebihan, sehingga terasa lelah.
Menggosok mata juga berkedip lebih banyak dapat menjadi respons otomatis ketika mata terasa lelah. Ini mungkin memberikan sedikit kenyamanan sementara, meskipun menggosok mata sebenarnya dapat membuat mata lebih merah dan iritasi.
7. Sakit Kepala
Ketika mata kesulitan memfokuskan objek yang berjarak jauh, tubuh secara alami meningkatkan aktivitas otot-otot mata sebagai upaya kompensasi. Hal ini membuat tubuh bekerja lebih keras dari biasanya.
Selama upaya berlebihan ini, tubuh bisa merasa tertekan. Ketegangan otot mata, ketidakseimbangan penglihatan, dan kerja berlebihan yang terkait dengan mata minus dapat menjadi pemicu sakit kepala yang berkepanjangan.
Dalam kasus seperti ini, ketegangan otot mata dapat menjadi penyebab sakit kepala yang perlu diperiksa oleh tenaga medis profesional mata.
(sy/hn/nm)