Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk memeriksakan atau melakukan deteksi dini kanker serviks. Hal itu penting dilakukan demi menekan angka kematian akibat penyakit yang sebagian besar diderita oleh kaum perempuan tersebut.
"Kalau di Indonesia, kanker serviks ini menempati urutan ke-2. Ke-2 banyaknya, ke-2 tingkat kasus dan kematiannya. Kenapa banyak banget? Selain karena faktor risiko yang menyebabkan kanker serviks, dua adalah program deteksi dini di Indonesia itu belum berjalan optimal. Jadi ketemunya selalu stadium lanjut, akhirnya tingkat kematiannya tinggi," ungkap Ahli Madya Epidemiologi Kemenkes dr. Sylviana Andinisari, M.Sc saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa (31/1/23).
Baca juga : Kemenkes: 8.635 Orang Terinfeksi Kaki Gajah
Menurut data Global Cancer Observatory 2020, kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua setelah kanker rahim dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker. Dengan kasus kematian 21.003 akibat serviks.
"Jadi pemerintah itu sudah mengadakan program deteksi dini. Tapi mau disokong kayak gimana pun, kalau nggak ada orang yang mau diperiksa ya susah," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, banyak perempuan enggan melakikan pemeriksaa dengan alasan karena malu atau tidak mau tahu hasilnya.
(ay/af/hn/um)
