Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengonfirmasi bahwa mutasi varian COVID-19 BN.1 sudah masuk ke Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa peningkatan kasus kerap dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya kemunculan varian baru. Setelah kemunculan varian XBB yang tengah mendominasi, kini dokter Nadia mengonfirmasi hadirnya subvarian BN.1
“Menteri Kesehatan selalu bilang, bahwa yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus adalah varian baru. Kita sudah melewati gelombang XBB dan BQ.1, tapi kami perhatikan, ada Subvarian baru BN.1," terang Siti Nadia Tarmizi di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Kamis, (08/12/22).
Kemenkes RI menjelaskan sebanyak 20 kasus tersebut tersebar di enam provinsi. Rinciannya, sembilan kasus di DKI Jakarta, lima kasus di Jawa Tengah, tiga kasus di Kepulauan Riau. Kemudian masing-masing satu kasus di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Pertama kali dideteksi di Kepulauan Riau sejak 16 September 2022. Hingga kini, Dokter Nadia melaporkan jumlahnya sudah sebanyak 20 kasus dan tengah dimonitor oleh pihak terkait yakni Kementerian Kesehatan.
"Kami sedang monitor varian baru yang sekarang ini, termasuk BN.1, sebab di beberapa negara juga sudah dilaporkan, tapi dia belum mengalami tren peningkatan kasus," tutup Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI.
(ym/hn/um)