Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Di Indonesia sendiri penyakit jantung masuk dalam jajaran teratas penyakit dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tertinggi.
Banyaknya faktor yang bisa memicu penyakit jantung. Salah satunya adalah kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari. Bahkan, beberapa sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang sulit ditinggalkan bagi sebagian orang.
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (14/10/23), berikut kebiasaan yang bisa memicu penyakit jantung tersebut?
1. Mager
Kebiasaan mager, atau yang dikenal juga dengan sedentary lifestyle, lahir salah satunya karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, sekaligus Guru Besar Aritmia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), menjelaskan kebiasaan mager merupakan salah satu faktor yang bisa memicu gangguan jantung seperti fibrilasi atrium.
"Banyak studi yang membuktikan ada pengaruh sedentary lifestyle, kebiasaan malas gerak. Kita tahu sendiri teknologi semakin canggih dengan gampangnya pesan makanan lewat genggaman jari kita. Sekarang kita semakin dimanjakan," ujar dr. Yoga.
Data dari American Heart Association juga menyebutkan orang yang sering duduk selama 5 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko dua kali lipat mengalami gagal jantung. Tak hanya itu, sedentary lifestyle juga memicu obesitas dan kolesterol tinggi yang mana turut meningkatkan risiko serangan jantung.
2. Pola Makan
Pola makan yang tak sehat juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung. Dilansir dari WebMD, makanan yang tinggi gula, garam, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke.
Makanan tersebut juga dapat memicu obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol yang juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Waspada, Mata Mudah Lelah di Depan Layar? Ini Ciri Digital Eye Strain
3. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang digandrungi banyak masyarakat Indonesia. Jumlah perokok aktif di Tanah Air bahkan menjadi yang ketiga terbanyak di dunia. Padahal, rokok bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari paru-paru hingga ke jantung.
Dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine, merokok dapat memicu tekanan darah tinggi. Selain itu, merokok juga bisa mengurangi kadar oksigen dalam darah sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih kuat. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Begadang
Ada banyak cara kebiasaan begadang dapat meningkatkan risiko jantung. Sebuah studi menyebutkan begadang bisa meningkatkan produksi hormon ghrelin yang mendorong seseorang selalu ingin makan. Hal ini dapat memicu obesitas yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association mengungkapkan kurang tidur dapat menyebabkan penumpukan kalsium di dalam pembuluh darah dan memicu terbentuknya plak. Jika terlepas dari pembuluh darah, plak tersebut dapat menyumbat pembuluh darah jantung dan otak, sehingga memicu serangan jantung maupun stroke.
5. Stres
Hal sesimpel stres saja ternyata juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, FIHA, mengungkapkan stres dapat memicu pelepasan hormon yang bisa memengaruhi tekanan darah.
"Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung," ungkap dr. Erta.
Tak hanya itu, stres juga dapat meningkatkan heart rate dan beban kerja jantung.
(sy/hn/nm)