www.tribratanews.com - Jakarta. Belakangan ini, kualitas udara DKI Jakarta terpantau cukup buruk. Berdasarkan catatan IQ Air, kategori kualitas udara di Jakarta pada, Jumat (28/7/23) sejak pukul 2 dini hari hingga 10.19 WIB berada di zona merah.
Klasifikasi ini menandakan bahwa kualitas udara di level tidak sehat dengan air quality index (AQI) 154. Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta bahkan berkali-kali lipat di atas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 12 kali lipat melampaui pedoman atau batas aman kualitas udara yang baik menurut WHO," demikian penjelasan IQ Air.
Baca Juga: Ketua Umum Bhayangkari Kunjungi Sanggar Tenun Ikat Khas Kab. Sikka
Dengan kondisi udara seperti ini, paru-paru menjadi salah satu organ tubuh yang sangat terdampak. Sebab, itu menjadi organ penting yang menjadi tempat pertukaran oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.
Jika paru-paru terkontaminasi racun atau partikel berbahaya, seperti polusi udara, bisa menyebabkan berbagai penyakit pernapasan karena adanya infeksi.
Tetapi, bukan berarti paru-paru yang kotor tidak bisa 'dibersihkan'. Dikutip dari Healthline, berikut deretan makanan yang bisa dikonsumsi untuk membersihkan paru-paru:
1. Apel
Sebuah penelitian menyebut dengan rutin mengkonsumsi apel bisa meningkatkan fungsi paru-paru. Dengan memakan apel sebanyak lima buah atau lebih setiap minggunya bisa membuat fungsi paru-paru menjadi lebih baik.
Selain itu, mencegah terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Buah ini juga sering dikaitkan dapat mengurangi risiko asma dan kanker paru-paru, karena kaya akan antioksidan dan flavonoid serta vitamin C.
2. Kunyit
Senyawa kurkumin dalam kunyit mampu membersihkan paru-paru dengan alami dan membantu detoksifikasi, sehingga kekebalan tubuh terjaga dengan baik. Ini juga mengandung antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan kepada 2.478 orang menyebut kunyit bisa meningkatkan fungsi paru-paru. Bagi perokok aktif, mengkonsumsi kunyit bisa meningkatkan 9,2 persen fungsi paru-paru menjadi lebih baik dibanding perokok lainnya yang tidak mengkonsumsinya.
3. Tomat
Tomat kaya akan likopen, antioksidan karotenoid yang dapat meningkatkan kesehatan paru-paru. Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa mengkonsumsi tomat bisa mengurangi peradangan saluran pernapasan bagi penderita asma.
Tomat juga meningkatkan fungsi paru bagi penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Hal ini karena tomat mengandung vitamin C yang cukup banyak serta kaya akan likopen dan antioksidan karotenoid.
4. Teh Hijau
Teh hijau mengandung Epigallocatechin gallate (EGCG), yakni senyawa yang bekerja sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Itu bisa menghambat fibrosis paru dan jaringan parut (luka).
Studi kecil pada 2020 menunjukkan pengobatan ekstrak EGCG yang dilakukan selama 2 minggu bisa mengurangi gejala fibrosis. Penyakit itu ditandai dengan jaringan parut progresif yang mengganggu fungsi paru-paru.
5. Yogurt
Yogurt kaya akan kalsium, potasium, fosfor, dan selenium. Sebuah penelitian menyebut nutrisi dalam yogurt dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan melindungi dari risiko PPOK.
Studi lain yang dilakukan kepada remaja di Jepang menyebut kalsium, potasium, fosfor, dan selenium yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan fungsi paru-paru dan tinggi kalsium yang dapat mengurangi risiko PPOK sebanyak 35 persen.
6. Kopi
Sebuah penelitian menyebut dengan mengkonsumsi kopi bisa meningkatkan fungsi paru-paru dan melindungi dari penyakit pernapasan lainnya. Sebuah studi juga menyebut kopi dikaitkan dengan efek positif kepada fungsi paru yakni mengurangi risiko asma.
7. Cokelat Hitam
Cocoa atau cacao merupakan produk seperti cokelat hitam yang tinggi antioksidan flavonoid dan mengandung senyawa yang disebut theobromine. Senyawa tersebut membantu udara yang ada dalam paru menjadi relax.
Jenis makanan ini juga kerap dikaitkan untuk mengurangi risiko alergi pernapasan dan membantu mencegah kanker paru. Pada studi yang dilakukan 55.000 orang menunjukkan, bahwa mengonsumsi makanan yang tinggi flavonoid seperti produk cokelat bisa membuat fungsi jantung lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.
(sy/hn/nm)