Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Gula darah rendah merupakan kondisi ketika gula darah berada di bawah batas normal, yakni kurang dari 70 mg/dL. Kondisi ini dapat dialami oleh setiap orang, bahkan oleh pengidap diabetes yang mengalami kenaikan gula darah.
Seperti halnya gula darah tinggi, gula darah rendah merupakan kondisi yang serius. Pasalnya, jika kadar gula darah terlalu rendah maka bisa menyebabkan otak kekurangan energi untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam jangka panjang, hipoglikemia bahkan bisa menyebabkan cacat permanen pada otak.
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (8/12/23), berikut sederet faktor penyebab gula darah rendah, antara lain:
1. Pengobatan Diabetes
Salah satu metode pengobatan yang sering dijalani oleh pengidap diabetes ialah terapi suntik insulin. Ini dilakukan karena pankreas pasien tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau ketika insulin dalam tubuh tidak bekerja secara optimal sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.
Baca Juga: Jelang Nataru, Satgas Pangan Polri Pantau Kestabilan Harga di Semarang
Dengan menambah jumlah insulin, maka dapat menurunkan kadar gula darah. Namun jika terapi suntik insulin terlalu sering dilakukan, maka bisa menyebabkan gula darah rendah dan memicu komplikasi lainnya.
2. Efek Samping Obat-obatan
Tak hanya suntik insulin, terdapat sejumlah obat-obatan lainnya yang bisa membantu menurunkan gula darah, seperti alfa glukosidase, sulfonilurea, biguanida, dan lain sebagainya. Jika obat-obatan tersebut terlalu sering dikonsumsi, maka juga bisa membuat gula darah turun terlalu drastis sehingga memicu hipoglikemia.
3. Mengonsumsi Minuman Beralkohol
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu faktor penyebab gula darah rendah pada orang yang sehat. Organ hati berfungsi memproses alkohol agar bisa dikeluarkan dari dalam tubuh. Selama proses tersebut berlangsung, hati akan berhenti memproduksi glukosa yang dibutuhkan tubuh.
Jika hal ini terjadi terlalu sering, maka dapat membuat kadar gula darah menurun drastis dan meningkatkan risiko hipoglikemia.
4. Olahraga Berat
Ketika berolahraga, tubuh akan menggunakan energi yang lebih banyak dari biasanya. Glukosa dalam tubuh berperan penting dalam menyuplai energi yang dibutuhkan tersebut.
Karena itu, semakin berat olahraga yang dilakukan, maka semakin besar pula glukosa dan energi yang terpakai. Jika seseorang sering berolahraga berat tanpa melakukan upaya untuk mengembalikan kadar glukosa dalam tubuh, maka dapat meningkatkan risiko mengalami gula darah rendah.
5. Pola Diet Tertentu
Pola diet tertentu, seperti intermittent fasting, juga dapat memicu risiko gula darah rendah. Biasanya, hal ini terjadi ketika seseorang tidak makan atau minum selama 8 jam atau lebih.
Bagi orang-orang yang sering melakukan diet 'puasa' seperti ini, dokter menyarankan untuk sering mengonsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi. Sebab, dehidrasi juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada kadar gula darah.
(sy/pr/nm)