Catat, Ini Sederet Penyebab Penyakit Hati yang Harus Diwaspadai

21 August 2024 - 06:45 WIB
Honest Docs

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Hati merupakan organ yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan membersihkan tubuh dari zat-zat beracun. Organ ini juga berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh dan proses pembekuan darah.

Saat terkena penyakit hati, fungsi organ ini akan terganggu dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Itulah alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk selalu menjaga kesehatan hatinya.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (17/8/24), berikut sederet penyebab penyakit hati, antara lain:

1. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Hati memang membutuhkan gula dalam bentuk fruktosa untuk memproduksi lemak. Namun, jika asupan gula terlalu banyak, hal ini bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit hati yang disebut non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

2. Kelebihan berat badan

Tak hanya karena kelebihan gula, obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan lemak pada hati. Jika tidak ditangani dengan tepat, obesitas bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis.

Anda bisa mengalami obesitas jika terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman berkalori tinggi dan banyak mengandung gula dan lemak trans atau lemak jenuh. Makanan tersebut bisa berupa gorengan, kue, es krim, makanan cepat saji, dan minuman bersoda.

3. Kelebihan vitamin larut lemak

Jumlah asupan vitamin larut lemak yang terlalu tinggi, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, bisa membuat vitamin tersebut menumpuk di dalam tubuh dan memicu keracunan. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan pada organ hati.

Idealnya, jumlah asupan harian vitamin A yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah sekitar 600−700 mikrogram, vitamin D dan vitamin E sebesar 15 mikrogram, dan vitamin K sebesar 55 mikrogram.

4. Penggunaan jarum yang tidak steril

Penyakit hati, seperti hepatitis, bisa terjadi akibat infeksi virus hepatitis, misalnya virus hepatitis B dan hepatitis C. Infeksi ini umumnya terjadi akibat penggunaan jarum yang tidak steril.

Tak hanya itu, virus hepatitis juga bisa menular melalui kontak fisik dengan pasien yang terpapar virus tersebut, paparan cairan tubuh pasien hepatitis, dan hubungan seksual tanpa kondom, serta sering berganti pasangan seksual.

5. Efek samping obat-obatan

Hampir semua obat-obatan yang dikonsumsi akan diolah di dalam hati. Jika obat yang dikonsumsi dosisnya terlalu tinggi atau digunakan dalam waktu yang terlalu lama, hal ini bisa berisiko menyebabkan efek samping berupa gangguan fungsi hati.

Oleh sebab itu, Anda perlu membaca petunjuk penggunaan obat dengan saksama dan konsumsilah obat-obatan sesuai rekomendasi atau anjuran dokter.

6. Konsumsi suplemen herba berlebihan

Iming-iming kualitas suplemen herbal atau alami tetap tidak menjamin keamanan produk tersebut sepenuhnya. Beberapa suplemen herbal yang mengklaim dapat memperbaiki fungsi hati pun juga belum terbukti secara medis.

Sebaliknya, sebagian obat-obatan herbal, seperti cascara, kaparal, comfrey, kava, dan ephedra, justru bisa membahayakan organ hati. Jadi, sebaiknya berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen herbal, apalagi jika Anda menderita penyakit tertentu.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment