Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Wine merupakan jenis minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan tertentu dengan kadar alkohol sekitar 12–15 persen.
Meminum wine setidaknya 150 ml per hari atau setara 1 gelas wine, memang diketahui dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi di dalam wine.
Kondisi ini tentunya dapat berbahaya terlebih jika dilakukan saat berkendara. Oleh sebab itu, bahaya minum wine secara berlebihan yang paling umum adalah menyebabkan kecelakaan.
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (30/9/23), minum wine secara berlebihan juga bisa menimbulkan beberapa kondisi, antara lain:
1. Meningkatkan risiko terjadinya penyakit hati
Organ di dalam tubuh yang berfungsi untuk memecah alkohol agar tidak menumpuk di dalam tubuh adalah hati. Oleh sebab itu, konsumsi wine secara berlebihan dapat menyebabkan hati bekerja lebih berat. Seiring waktu, hal tersebut dapat memicu kerusakan fungsi hati hingga menimbulkan sirosis.
2. Memicu terjadinya perlemakan hati
Perlemakan hati, yang juga dikenal dengan alcoholic fatty liver disease, merupakan kondisi di mana terjadinya penumpukan lemak di hati akibat mengonsumsi minuman beralkohol, termasuk wine, secara berlebihan. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat membuat hati rusak dan mengganggu fungsinya.
3. Menghambat penyerapan folat
Folat atau vitamin B9 merupakan zat yang berperan penting dalam membangun DNA dan proses pembelahan sel. Namun, bila wine dikonsumsi secara berlebihan, kandungan alkohol di dalamnya akan menghalangi penyerapan folat oleh tubuh.
Tak hanya itu, alkohol dalam wine juga dapat menghambat fungsi folat dalam darah dan jaringan sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker.
4. Melemahkan imunitas tubuh
Terlalu banyak mengonsumsi wine juga diketahui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Saat kondisi ini terjadi, tubuh akan kesulitan untuk melawan berbagai bakteri penyebab infeksi atau penyakit sehingga Anda akan lebih mudah mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Baca Juga: Sejarah Museum Lubang Buaya, Lokasi, dan Harga Tiket
5. Meningkatkan risiko obesitas
Bahaya minum wine selanjutnya adalah menyebabkan kenaikan berat badan sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Risiko obesitas ini bisa jadi lebih tinggi lagi, jika disertai pola makan tidak sehat, stres berlebihan, dan kebiasaan jarang olahraga.
6. Menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi otak
Minuman beralkohol, termasuk wine, dapat merusak saraf otak jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini dapat menyebabkan fungsi otak mengalami gangguan atau bahkan mengalami kerusakan.
Fungsi otak yang terganggu atau rusak bisa membuat Anda mengalami masalah keseimbangan, bicara tidak jelas, berpikir lambat, hingga sering lupa.
7. Menyebabkan gangguan sistem reproduksi
Bahaya minum wine yang berlebihan dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria dan menghentikan menstruasi pada wanita. Tak hanya itu, wine maupun minuman beralkohol lainnya juga dapat menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran, jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Pada pria, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat menurunkan jumlah sperma dan kadar testosteron dalam tubuh yang tentunya akan berpengaruh pada tingkat kesuburan.
8. Menyebabkan gangguan jantung dan pembuluh darah
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, termasuk wine, dapat menimbulkan gangguan pada sistem kardiovaskular yang bisa memicu terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi), stroke, dan gagal jantung.
Selain itu, mengonsumsi wine meski dalam jumlah sedikit juga dapat meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium, yaitu kondisi di mana serambi jantung berdetak dengan cepat tetapi tidak bisa memompa darah secara efektif.
9. Meningkatkan risiko terjadinya kanker
Jika dikonsumsi di luar batas wajar, minum wine dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, salah satunya kanker payudara.
Studi menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol setiap harinya, memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali.
(sy/pr/nm)