Buka Puasa dengan Gorengan Lagi? Ini Cara Aman Agar Tak Picu Kolesterol

17 April 2023 - 08:37 WIB
Foto: Ilustrasi

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Gorengan kerap menjadi menu favorit sebagian orang saat berbuka puasa dan dapat mengganjal lapar sebelum lanjut makan berat. Namun, apa gorengan sebenarnya dianjurkan sebagai menu berbuka?

Spesialis gizi, dr. Christopher Adrian, M.Gizi., SpGK., dari RS Siloam TB Simatupang menjelaskan, berbuka puasa dengan gorengan boleh saja, tetapi dengan jumlah sedikit dan hanya sesekali. Hal ini dikarenakan gorengan mengandung karbohidrat dan lemak tinggi. Apabila dikonsumsi berlebihan, tentu dapat memicu penyakit.

"Kalau perut kosong lalu tiba-tiba makan gorengan. Gorengan itu tinggi karbohidrat dan lemak. Lambung itu mencerna 'wah seharian kosong kok pas diisi malah beginian ya?' Mungkin 1-2 kali nggak ada masalah. Tapi kalau setiap hari seperti itu, risiko untuk kena GERD, sakit maag, semakin berat," jelas dr. Christopher dikutip dari Antaranews.con, Jumat (17/3/23).

Biasanya orang akan mengonsumsi beberapa gorengan sekali makan, ditambah dengan cabai atau sambal kacang. Ini membuat gorengan semakin nikmat dan nafsu makan semakin besar. Akibatnya, asupan kalori lebih besar dari kebutuhan harian.

Baca Juga:  Polda Metro Jaya Siapkan Rest Area di Jalur Arteri untuk Pemudik Motor

"Kita harus batasin. Sesekali it's okay lah. Yang jadi masalah kalau setiap hari. Jam 6 buka puasa di kantor gorengan lagi. Satu bulan bukannya kolesterol makin bagus, malah makin jelek abis puasa," tuturnya.

Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, FINASIM mengungkapkan, gorengan mengandung kolesterol tinggi yang terdiri dari lemak nabati dan hewani.

"Gorengan banyak mengandung kolesterol bila bahan pembuatnya mengandung lemak baik hewani maupun nabati. Ditambah dengan proses menggoreng dengan minyak di mana minyak juga mengandung lemak yang akan berkontribusi terhadap lemak darah," ungkapnya.

Saat sedang dipanaskan, minyak yang berasal dari nabati dan hewani akan rusak. Asam lemak tidak jenuh akan berubah menjadi jenuh, atau disebut juga sebagai lemak jahat.

Semua gorengan mengandung lemak kolesterol tinggi. Kondisi ini diperparah jika digoreng dengan minyak bekas yang mengandung lemak jenuh tinggi. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari konsumsi gorengan untuk buka puasa.

"Efek samping bila mengonsumsi adalah meningkatnya kadar lemak di dalam darah. Bila yang meningkat adalah asam lemak jahat, akan terjadi plak yang merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke," terangnya.

(sy/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment