Tribratanews.tribratanews.com - Aceh. BPOM (Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan) Provinsi Aceh mendeteksi di salah satu jajanan buka puasa atau takjil di Kabupaten Bireuen, Aceh menggunakan bahan berbahaya jenis formalin.
Dalam keterangannya, Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, M.SC., Tech Apt., mengatakan terdapat 65 sampel takjil yang dilakukan pengujian lewat laboratorium mobil keliling di wilayah Bireuen, dan hasilnya ada satu sampel yang diduga tidak aman, ujarnya seperti yang dilansir Antaranews, Selasa (28/3/23).
Baca juga : Berikut Manfaat Buah Kiwi Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
"Total yang diuji sebanyak 65 sampel, dengan hasil pengujian sebanyak 64 sampel memenuhi syarat dan terdapat satu sampel mie diduga positif formalin di Bireuen," ungkap Yudi Noviandi dalam penjelasannya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Aceh Besar dan Banda Aceh untuk melakukan pengawasan keamanan pangan, baik distribusi maupun pangan jajanan Ramadhan atau takjil.
Menurutnya, saat pengawasan di Bireuen, BPOM Aceh mengawali dengan pemeriksaan keamanan pangan di retail penjualan, kemudian mengambil sampel makanan takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya di Jalan Langgar, Bireuen, untuk selanjutnya diuji di laboratorium mobil keliling.
Yudi menambahkan, sampel makanan takjil yang diuji cepat menggunakan laboratorium mobil keliling tersebut di antaranya mie, bakso, agar-agar, kue basah dan minuman yang berwarna. Dengan parameter uji identifikasi bahan berbahaya boraks, formalin, methanyl yellow dan rhodamin B.
"Sampel mie yang diduga positif menggunakan formalin lewat uji cepat tersebut akan dilakukan pengujian konfirmasi di laboratorium BPOM Aceh," tutupnya.
(fa/af/pr/um)