Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menjalani rutinitas yang padat, banyak orang memilih bersantai dan beristirahat dengan tidur sepanjang hari di akhir pekan. Hal ini untuk mengembalikan energi sehingga tubuh menjadi lebih fit di keesokan hari.
Akan tetapi, tidur terlalu lama ternyata bisa berbahaya bagi tubuh. Ada beberapa penyakit yang menyerang tubuh ketika terlalu sering tidur di akhir pekan. Bahkan, tidur terlalu lama bisa menyebabkan kematian.
Dilansir dari WebMD, Minggu (25/2/24), berikut sederet akibat tidur terlalu lama bagi kesehatan tubuh, antara lain:
1. Diabetes
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau tidak cukup setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes.
2. Depresi
Insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi dibandingkan tidur berlebihan. Namun, sebenarnya sekitar 15% penderita depresi tidur terlalu banyak.
Baca Juga: Satgas Tindak dan Gakum Laksanakan Patroli Dialogis di Distrik Kiwirok
Hal ini menandakan terlalu banyak tidur sebenarnya juga dapat memperburuk depresi mereka. Maka dari itu, dibanding terlalu banyak tidur, lebih baik atur waktu untuk tidur teratur.
3. Penyakit Jantung
Studi Kesehatan Perawat melibatkan hampir 72.000 wanita menunjukkan bahwa wanita yang tidur sembilan hingga 11 jam per malam memiliki kemungkinan 38% lebih besar terkena penyakit jantung koroner dibandingkan wanita yang tidur delapan jam.
Para peneliti belum mengidentifikasi alasan hubungan antara tidur berlebihan dan penyakit jantung.
4. Sakit Kepala
Bagi sebagian orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya di akhir pekan atau liburan bisa menyebabkan sakit kepala.
Para peneliti percaya hal ini disebabkan oleh efek tidur berlebihan terhadap neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin. Orang yang terlalu banyak tidur di siang hari dan mengganggu tidur malamnya juga mungkin akan menderita sakit kepala di pagi hari.
5. Resiko Kematian
Berbagai penelitian menemukan bahwa orang yang tidur sembilan jam atau lebih setiap malam memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur tujuh hingga delapan jam semalam.
Tidak ada alasan khusus untuk korelasi ini. Namun, peneliti menemukan bahwa depresi dan status sosial ekonomi rendah juga berhubungan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi bahwa faktor-faktor ini mungkin terkait dengan peningkatan angka kematian.
(sy/pr/nm)