Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar mewaspadai potensi gerakan radikal terorisme tumbuh subur menjelang pemilu.
"Gerakan radikal terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang pemilu. Pahami segala bentuk risiko agar tidak dimanfaatkan oleh kaum intoleran untuk memengaruhi dan memecah belah umat Islam," ujar Wapres Ma'ruf Amin, di Jakarta, Jumat (28/7/23).
"Monitor dan awasi media sosial, terutama menjelang Pemilu 2024. Cegah penyalahgunaan media sosial agar tidak menjadi tempat yang subur bagi narasi-narasi intoleran dan ujaran kebencian," lanjut Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf Amin juga meminta BNPT tidak lengah karena organisasi teror akan selalu mencari jalan untuk menyebarkan paham-paham radikal, terutama kepada kelompok rentan, yaitu perempuan, pemuda, dan anak-anak.
Baca Juga: KPU Jaga Data Pribadi Bakal Calon Sesuai Amanat Undang-Undang
"Kita perlu terus mencermati dan mewaspadai kondisi di lapangan, seperti adanya indikasi peningkatan kategori di kalangan siswa atau generasi muda. Pertama, dari toleran menjadi intoleran pasif, kemudian intoleran pasif menjadi aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar," jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Menurut dia, kondisi tersebut dapat menjadi berbahaya apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan terukur. Untuk itu, Wapres Ma'ruf Amin menekankan bahwa terpaparnya remaja dan anak akan mengakibatkan hilangnya potensi generasi emas bangsa pada 2045. Padahal, Indonesia membutuhkan generasi muda yang toleran dan inklusif untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Ia menegaskan bahwa Indonesia butuh generasi muda yang bergaul luas dan mudah bekerja sama, tanpa memandang latar belakang budaya dan agama.
"Generasi muda yang inovatif dan kreatif serta terbuka pada ide-ide baru. Generasi muda yang siap menghadapi tantangan global, juga lincah dan adaptif terhadap perubahan zaman," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
(ndt/pr/nm)