www.tribratanews.com – Padang. Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar), Kombes. Pol. Satake Bayu Setianto menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Jaringan Pemred Online (JPO) dengan tema Sumbar Darurat Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Tanggung Jawab Siapa, di Aula Kantor Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Kamis (17/3).
Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, S.H., S.I.K. yang dibacakan Kabid Humas Polda Sumbar menyampaikan, bahwa tujuan panitia mengangkat acara focus group discussion (FGD) yang bertemakan tentang sumbar darurat kekerasan seksual terhadap anak tanggung jawab siapa, ini adalah rasa prihatin dari pemerintah Provinsi Sumbar, terutama Jaringan Pemred Online (JPO) atau media online wilayah Sumbar terkait adanya perlakuan kekerasan seksual di bawah umur yang semakin marak terjadi di wilayah Provinsi Sumbar, apalagi kekerasan seksual ini banyak menimpa generasi muda kita, sebagai penerus bangsa kita di masa depan, dalam hal ini akan dapat merusak tatanan kehidupan, khususnya tatanan kehidupan generasi muda Provinsi Sumbar, yang terkenal dengan sandi kehidupan masyarakat minangkabau “adat bersandikan syarak, syarak bersandikan kitabullah”.
Kabid Humas Polda Sumbar menyampaikan, kita menyadari bahwa di era reformasi sekarang ini masyarakat semakin kritis terhadap kebijakan–kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, selain itu masyarakat juga menuntut adanya informasi yang transparan dari lembaga pemerintah itu sendiri, atau memberikan penerangan dan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan serta tujuan yang akan dicapai oleh lembaga pemerintah atau masyarakat terutama dalam penanganan tindakan kekerasan seksual di bawah umur.
Menindaklanjuti perubahan tersebut, di dalam kesempatan ini marilah kita hidupkan kembali budaya lokal. kita kembalikan fungsi keluarga, RT, maupun RW sebagai benteng untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga terutama tentu saja kekerasan terhadap anak ataupun perlakuan yang tidak wajar terhadap anak dibawah umur. keluarga, terutama orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak.
Diakhir sambutan Kapolda Sumbar, Kabid Humas menyampaikan agar peserta FGD ini mengikuti dengan seksama dan sungguh – sungguh serta jangan hanya dijadikan sebagai kegiatan formalitas belaka, mari munculkan berbagai gagasan, pemikiran serta ide baru namun tetap rasional yang dapat diimplementasikan dalam penanganan tindakan kekerasan seksual di bawah umur di wilayah Provinsi Sumbar, Jadikan FGD ini sebagai sarana tukar menukar informasi dan cara bertindak dalam menangani berbagai permasalahan terkait dengan fungsi tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin dalam mengelola estetika budaya adat minangkabau yang lebih profesional di masa mendatang.