Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Wakapolda Metro Jaya Brigjen. Pol. Suyudi Ario Seto, S.H., S.I.K., M.Si., menegaskan kepada anggotanya untuk memfokuskan pengamanan sepuluh potensi gangguan pada kegiatan Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, salah satunya terkait kerumunan.
"Pertama, kerumunan di pintu masuk stadion. Kedua, kemacetan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Ketiga, gesekan fisik antar suporter. Keempat, penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit pemain dan tim ofisial. Kelima yaitu pelemparan api suar (flare) ke lapangan. Keenam, spanduk yang dibawa suporter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yg berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina. Ketujuh, aksi ancam bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI-Polri. Kedelapan kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme, " ungkap Brigjen. Pol. Suyudi, Kamis (9/11/23).
Wakapolda juga berpesan kepada personel untuk tidak membuat kesalahan sedikitpun dalam gelaran berskala internasional ini.
"Oleh karena itu kita persiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendaliannya. Agar kepercayaan pemerintah terhadap Polri untuk mengamankan event yang sangat penting ini harus dimaknai dengan pelaksanaan tugas terbaik," ungkap Brigjen. Pol. Suyudi.
Brigjen. Pol. Suyudi juga menjelaskan personel-personel yang masuk dalam operasi Aman Bacuya (Badak Cula Cahaya) 2023 akan ditempatkan pada saat kedatangan dan kepulangan di bandara, akomodasi, pengamanan tempat latihan, pengamanan saat tempat pertandingan, pengamanan rute dari akomodasi sampai ke stadion dan sebaliknya.
"Pengamanan rute penyelamatan (escape) dan tempat parkir serta Polri juga menyiapkan personel untuk antisipasi situasi darurat, seperti situasi bencana alam, " tutup Wakapolda Metro Jaya.
(ri/pr/nm)