Tribratanews.tribratanews.com - Jayapura. Musim kekeringan dan kelaparan yang melanda Papua Tengah, mengakibatkan berdampak pada nasib 7.500 jiwa di tiga distrik di Kabupaten Puncak. Sebanyak enam orang, termasuk balita dinyatakan meninggal dunia akibat kekurangan sumber pangan. Kepolisian pun melaporkan, bahwa koordinasi lintas sektoral akan melakukan tiga langkah sebagai tanggap darurat. Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menjelaskan bahwa tim lintas sektoral akan melakukan penyelidikan terkait enam warga yang meninggal dunia.
“Penanganan darurat meliputi penyelidikan epidemiologi terhadap korban meninggal dunia. Bencana kekeringan tersebut saat ini berdampak pada 7.500 jiwa,” jelas Kabid Humas Polda Papua dilansir dari Republika, Senin (7/8/23).
Kabid Humas mengungkapkan bahwa Polri bersama dengan TNI akan memastikan pendistribusian bantuan logistik, baik berupa makanan baik dan bergizi, maupun obat-obatan. Serta kerja sama lintas sektoral juga akan melakukan penyuluhan kesehatan berkala.
Baca Juga: Cedera Akibat Kontak Tembak dengan KKB, Brigpol Fransiscus Ronsumbre Dianugerahi KPLB
“Yang dilakukan oleh emergency medical team (EMT) Regional Papua,” jelasnya lebih lanjut.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, prioritas yang dilakukan yaitu memastikan pendistribusian bantuan logistik dan pangan ke distrik-distrik yang menampung pengungsi. Warga dari tiga distrik yang mengalami keparahan bencana kekeringan dan kelaparan berasal dari Agandugume, Lambewi, dan Oneri. Konsentrasi bantuan, saat ini berada di Distrik Sinak yang menjadi lokasi induk pengungsian, dan posko utama penyebaran bantuan kemanusian.
“Pendistribusian kepada masyarakat terdampak akan didistribusikan oleh TNI dan Polri, mengingat kondisi medan yang berat dan hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua, serta helikopter. Kami memastikan, bahwa bantuan pemerintah tersebut dapat sampai dan diterima oleh masyarakat yang terdampak,” tutup Kabid Humas.
(my/hn/nm)