Tribratanews.tribratanews.com - Kolaka. Polres Kolaka mengimbau warga untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu di media sosial yang bisa memecahbelah kesatuan menjelang pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024.
Kapolres Kolaka, AKBP Yosa Hadi, melalui Kabag Ops, AKP Gusti Komang Sulastra, menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan instruksi dari pimpinan tingkat Polda hingga Markas Besar (Mabes) Polri terkait dengan berita-berita ataupun unggahan di medsos yang berbau isu dengan provokasi.
"Tentunya Polres Kolaka juga mendapatkan petunjuk arah (jukrah) dari atasan dan pimpinan, baik di tingkat Polres, dari Polda, maupun Mabes mengenai formasi siber yang berkaitan tentang pola berita-berita tidak jelas yang ada di medsos dan media online lainnya," jelasnya, sultra.antaranews, Sabtu (14/10/23).
AKP Gusti Komang Sulastra, menambahkan bahwa untuk penanganan yang berkaitan dengan informasi-informasi di medsos tersebut akan ditangani oleh Humas dan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kolaka, team yang dibuat akan melakukan patroli siber memantau isu-isu yang beredar dan berkembang di medsos.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus TPPO Berkedok Pijat Refleksi, 7 Orang Ditangkap
"Ini ditangani oleh teman-teman humas dan Satreskrim sehingga harapannya nanti bisa diminimalisir ancaman-ancaman gangguan dari dunia maya," tambahnya.
Untuk mencegah terjadinya tindak pidana di dunia maya itu, Polres Kolaka terus mengimbau warga di wilayah hukumnya untuk selalu mengikuti setiap perkembangan dan dinamika yang berkaitan dengan rangkaian pesta demokrasi yang akan digelar pada 2024 mendatang.
"Kemudian sampaikan haknya secara bijaksana saat pemungutan suara," ungkapnya.
AKP Gusti Komang Sulastra, juga meminta kepada seluruh warga di wilayah hukum Polres Kolaka agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya, terutamanya informasi yang berkaitan dengan Pemilu.
"Kalau ada yang formasi yang belum jelas, bisa ditanyakan kepada pihak-pihak terkait maupun kepada kami di kepolisian, sehingga mendapatkan informasi yang valid informasi yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.
(ek/hn/nm)