Tribratanews.tribratanews.com - Jayapura. Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri akan kembali disiagakan guna mengantisipasi aksi unjukrasa terkait penolakan daerah otonomi baru (DOB) yang akan dilaksanakan di Jayapura, Jumat (3/6/2022). Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Dr. Victor Dean Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si., Rabu (1/6/2022) menjelaskan bahwa banyaknya aparat keamanan disiagakan itu agar tidak kecolongan mengingat hingga kini belum ada yang bertanggung jawab penuh.
"Saya tidak ingin insiden tahun 2019 lalu terulang lagi di Kota Jayapura karena sampai saat ini tidak ada yang bertanggungjawab sehingga bila ada yang mencoba tetap melaksanakan aksinya yakni melakukan long march maka akan dibubarkan," jelas Kapolres.
Mantan Wadir Reskrimsus Polda Papua meminta para pendemo juga mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak memaksakan kehendak untuk melakukan long march karena dipastikan tidak diizinkan.
Bila ingin melakukan demo ke DPR Provinsi Papua akan difasilitasi dengan menggunakan kendaraan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Polisi pasti membantu memfasilitasi pendemo dengan menyiapkan kendaraan guna mengangkut para pendemo karena yang pasti aparat keamanan tidak ingin insiden tahun 2019 terulang," jelas AKBP Victor Mackbon.
Dia berharap masyarakat tetap beraktivitas dengan normal termasuk perekonomian karena TNI-Polri akan terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Jayapura. Para pendemo tidak saja melakukan demo penolakan DOB tetapi juga menuntut referendum.
"Aksi demo dimotori KNPB yang merupakan organisasi yang motivasinya kita tahu yaitu referendum sehingga kami tidak ingin kecolongan dan tetap akan melarang long march ke DPRP," pungkasnya.