www.tribratanews.com - Gorontalo. Polda Gorontalo siap amankan 93 titik pusat perayaan lebaran ketupat di Provinsi Gorontalo yang akan berlangsung pada Rabu 17 April 2024. Kepastian itu diperoleh saat Rapat Koordinasi Persiapan Pengamanan Lebaran Ketupat yang digelar di Mapolda Gorontalo, Selasa (16/4/24).
Diketahui bahwa, Polda Gorontalo mencatat 93 lokasi perayaan ketupat tersebar di enam kabupaten kota. Rinciannya Kota Gorontalo 27 lokasi, Kabupaten Gorontalo 18 lokasi, Boalemo 15 lokasi dan Pohuwato 17 lokasi. Ada juga di Bone Bolango 14 lokasi dan Gorontalo Utara dua lokasi.
Terkait hal tersebut, Wakapolda Gorontalo, Brigjen. Pol. Simson Zet Ringu, S.I.K., M.Si.,menjelaskan bahwa pihaknya menyiagakan 1.020 personil Polda dan Polres jajaran untuk menyukseskan lebaran ketupat 2024. Antisipasi kemacetan lalu lintas di sejumlah titik perayaan menjadi salah satu fokus pengamanan.“Berkaca dari pelaksanaan tahun tahun sebelumnya, perayaan ketupat ini menimbulkan dampak terhadap Kamtibmas terlebih khusus terjadi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas. Ini harus kita antisipasi untuk tidak menjadi ancaman gangguan atau gangguan nyata,” ujar Brigjen. Pol. Simson Zet Ringu.
Baca Juga: Polres Metro Jakpus Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi PA212
Sementara itu, Polres Gorontalo sudah menyiagakan pengalihan arus lalu lintas dari dan ke Yosonegoro sebagai titik utama perayaan ketupat. Warga dari arah Kota Gorontalo yang melewati jalan GORR tidak diperkenankan sampai di simpang empat menuju patung ketupat. Mereka akan dialihkan menuju Desa Pone dan atau jalan trans Sulawesi di Desa Haya-Haya.
“Berkaca dari pengalaman tahun kemarin, di sekitar patung ketupat khususnya di Desa Ombulo menjadi pusat kemacetan. Sehingga kendaraan dari arah Kota Gorontalo tidak kita perkenankan melewati lokasi itu. Mobil yang parkir dari arah Kabupaten Gorontalo juga kita perkenankan tetapi hanya satu jalur di sebelah kiri jalan,” jelas Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, M.K.P.Selain itu, Kapolres Gorontalo juga mengungkapkan pada rapat tersebut yaitu ditiadakannya pelaksanaan pacuan kuda yang biasanya digelar di Lapangan Yosonegoro. Menurut Deddy, sejauh ini tidak ada permohonan atau pemberitahuan terkait acara tersebut.
“Kami belum menerima permohonan atau pemberitahuan izin keramaian soal acara pacuan kuda. Terinformasi di masyarakat tidak diizinkan polisi, padahal yang sebenarnya memang tidak ada panitia yang melaksanakan. Saya sudah tanya ke ayahanda dan aparat kecamatan tidak ada acara tersebut,” tutup AKBP Deddy Herman. S.I.K.,
(ri/hn/nm)