Tribratanews.tribratanews.com - Yogyakarta. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) memastikan korban mutilasi di Kabupaten Sleman berinisial R merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 11 Juli 2023.
Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda DIY, Kombes. Pol. Nugroho Arianto, S.I.K., mengatakan kepastian itu antara lain berdasarkan pada DNA korban yang cocok dengan DNA orang tua korban yang berada di Kepulauan Bangka Belitung.
"Cocok dengan DNA orang tua korban. Artinya, semua sampel tersebut berasal dari bagian tubuh R," ujarnya, seperti dilansir Antaranews, Senin (31/7/23).
Kombes. Pol. Nugroho Arianto mengungkapkan pihaknya telah mengirimkan 16 barang bukti berupa sampel DNA korban ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri untuk dibandingkan dengan empat sampel yang dihimpun Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Juga: Polri: Negara Akan Untung Jika IMEI Ilegal Dimatikan
Menurutnya, sejumlah sampel yang dikirimkan terdiri atas darah, tulang iga yang ditemukan di bawah Sungai Sempor, jari manis yang ditemukan di Sungai Bedog, dan tulang tengkorak yang ditemukan di Lapangan Gimberan.
"DNA identik satu sama lain. Artinya, semua sampel barang bukti biologis tersebut berasal dari individu yang sama," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Yogyakarta menangkap dua pelaku mutilasi seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Dua pelaku berjenis kelamin laki-laki itu berinisial W warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD warga DKI Jakarta. Kedua pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/7) lalu.
Pengungkapan kasus mutilasi itu bermula dari laporan Polresta Sleman terkait penemuan beberapa potongan tubuh manusia yang diduga korban mutilasi di Sungai Bedog, Dusun Kelor, Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman, pada 12 Juli 2023, pukul 19.30 WIB.
(fa/hn/nm)