Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penarikan paksa kendaraan oleh debt collector yang dialami selebgram Clara Shinta beberapa waktu lalu, dan sejak kasus tersebut pihaknya menerima banyak aduan dari masyarakat yang mengaku resah dan panik terkait tindakan para debt collector.
"Masyarakat sebenarnya takut, resah, tapi untuk mau lapor Polisi dia juga takut karena diancam. Kami sejak viralnya kasus ini, banyak terima laporan ancaman-ancaman. Kami ada rekaman semua sehingga orang ini takut lapor Kepolisian," jelas Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H., dilansir dari laman pmjnews, Minggu (26/2/23).
Baca Juga: PT. KAI Buka Pemesanan Tiket Kereta Api Jarak Jauh untuk Lebaran
Kombes. Pol. Hengki Haryadi meminta agar masyarakat segera melaporkan apabila menemukan atau mengalami tindak kekerasan dari debt collector. Pihaknya memastikan akan menindak tegas aksi premanisme di wilayah Polda Metro Jaya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan criminal justice system kejaksaan dan sebagainya. Melindungi pelapor sehingga tidak akan terjadi silent sound, tidak terjadi fenomena masyarakat takut terhadap aksi premanisme yang terjadi dan membuat resah warga," ungkap Dirreskrimum.
(bg/hn/pr/um)