Tribratanews.tribratanews.com - Bandung. Sekitar dua pertiga kekuatan atau sebanyak 19.475 personel akan diturunkan untuk mengantisipasi kerawanan keamanan dalam tahapan pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan Kapolda Jabar Irjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M., di lapangan Gasibu Bandung.
"Dalam penggunaannya tentu ini disesuaikan dengan tahapan pemilu dan tingkat kerawanan," ungkap Kapolda usai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Lodaya 2023 dalam rangkaian pengamanan Pemilu 2024 dikutip dari laman antaranews, Selasa (17/10/23).
Baca Juga: Polda Lampung Laksanakan Gladi Simulasi Sispamkota Guna Amankan Pemilu 2024
Irjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus mengatakan dikarenakan berdasarkan indeks kerawanan pemilu dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jawa Barat, menempati posisi keempat dari lima provinsi yang masuk kategori kerawanan tinggi. Konteksnya adalah sosial politik, kemudian kontestasi, penyelenggaraan pemilu, dan partisipasi masyarakat.
“Selain itu, Jawa Barat juga memiliki kerawanan tinggi berdasar penilaian Polri dengan konteks berdasarkan geografi seperti letak tempat pemungutan suara (TPS) yang membutuhkan lebih banyak waktu tempuh. Pada 2019 ada satu kabupaten melakukan pemilu ulang, ini harus diantisipasi," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jawa Barat Zacky Muhammad Zam Zam menerangkan bahwa memang Jabar masuk peringkat keempat sebagai provinsi yang memiliki kerawanan pemilu tinggi. Secara Nasional, Jabar memiliki kerawanan keempat, yakni di angka sekitar 77 koma sekian persen, dengan Kabupaten paling rawan adalah Kabupaten Bandung. Indikator yang menjadi penilaian, adalah aspek sosial politik, kontestasi, penyelenggaraan pemilu dan partisipasi publik.
(bg/pr/nm)