Tribratanews.tribratanews.com - Lombok. Dirpolairud Polda NTB, Kombes Pol Kobul Syahrin Ritonga, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyelidiki terkait maraknya bahan peledak yang masuk Lombok pasca ditangkapnya lansia berinisial A yang membawa 1.000 detonator, bahan peledak. Kombes. Pol. Kobul akan menyelidiki ada atau tidaknya jaringan teroris setelah penangkapan lansia asal Desa Labuhan Alas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB, tersebut.
"Apa ada kaitannya dengan jaringan teroris terkait pembuatan bahan peledak. Kami akan cari benang merah dengan jaringan teroris di Bima," jelas Dirpolairud Polda NTB, Rabu (5/7/23).
Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,5 Guncang Pacitan Jawa Timur
Ia mengungkapkan bahwa 1.840 detonator yang disita dari A akan diteliti oleh Densus 88. Menurutnya, detonator yang dibawa oleh A memiliki daya ledak cukup kuat. Berdasarkan simulasi, dampak ledakan satu detonator di darat mencapai radius 100 meter.
"Kami akan dalami ya. Apa ini bahan dasar bom yang digunakan oleh jaringan teroris. Bayangkan kalau 1.000 detonator meledak itu seperti apa kekuatannya. Namun, dampak ledakan satu detonator di laut hanya mencapai radius 10 meter," tutupnya.
(my/pr/um)