Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Korlantas Polri mengevaluasi sistem contraflow pada masa arus balik Lebaran 2024. Evaluasi dilakukan buntut kecelakaan maut yang melibatkan mobil Grandmax di km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada masa arus mudik.
Hal tersebut disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan dalam Raker bersama Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BMKG, dan BNPP di Komisi V DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Dari kejadian tersebut kami melakukan beberapa evaluasi untuk penerapan contraflow pada arus balik saat itu," ujarnya. Kamis (6/6/24).
Menurut Irjen Pol. Aan Suhanan, Polri juga berkoordinasi dengan sejumlah pakar transportasi mengenai penerapan contraflow. Terdapat masukan agar menambahkan elemen penting saat pemberlakuan contraflow.
Baca Juga: Lagi Viral Video Asusila Ibu ke Anak, Polisi: Sudah Ditangkap
Pertama, menyiapkan safety car untuk mengendalikan kecepatan kendaraan. Sebab, pengemudi yang berada di jalur contraflow hanya boleh memacu kendaraan maksimal 60 km per jam.
"Sehingga dengan adanya safety car ini tidak ada yang melakukan kecepatan di atas batas yang sudah ditentukan," tuturnya.
Kedua, Irjen Pol. Aan Suhanan menyebut pihaknya melakukan penambahan batas lajur. Aan mengakui batas contraflow saat kejadian terlalu renggang. Sehingga, rentan terjadi kecelakaan.
Ketiga, memberikan lampu penerangan di pembatas serta rambu-rambu masuknya contraflow. Keempat, menyiapkan kendaraan untuk emergency pada setiap titik yang dilakukan contraflow.
Lebih lanjut Kakorlantas Polri, menjelaskan, sistem contraflow masih perlu untuk rekayasa lalu lintas. Dia mencontohkan contraflow yang masih diberlakukan pada tol dalam kota.
"Ini terbukti di tol kota setiap pagi dari jam 6-9, kita berlakukan contraflow dari arah timur, memang ini syukur Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kejadian kecelakaan," ungkapnya.
(mz/hn/nm)
