Tribratanews.tribratanews.com - Kupang. Kepala Kepolisian Resort Kota Kupang Kota Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H, memimpin langsung pelaksanaan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), di lapangan hitam Mapolresta Kupang Kota, Jalan Frans Seda, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Jumat (13/10/23) pagi.
Tidak hanya Kapolres, hadir pula Wakapolresta Kupang Kota AKBP Aldinan R.J.H Manurung, S.H., S.I.K., M.Si., dan pejabat- pejabat utama, serta perwira dan Bintara yang ikut mengawasi dan memberi arahan jalannya simulasi.
Simulasi ini dibuat dalam latihan Pengendalian Massa (Dalmas) dan pengamanan terhadap suatu objek bergerak dan tidak bergerak, merupakan bagian dari adegan yang dimainkan oleh seluruh personel Polresta Kupang Kota.
Di kesempatan itu juga, terpantau Kapolresta Kupang Kota juga mempraktikkan langsung beberapa gerakan dalam Dalmas seperti Desak Maju dan sebagainya, serta mengarahkan jalannya simulasi agar menjadi seperti situasi yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Polres Metro Jaksel Gelar Simulasi Pengamanan Unras Pemilu 2024
Mantan Kabid Humas Polda NTT itu menjelaskan, simulasi Sispamkota dengan membuat adegan, yakni adanya aksi Unjuk Rasa (Unras) dari sekelompok orang, dan berjalan damai, hingga menjadi anarkis, dan akhirnya para provokator diamankan oleh polisi karena dapat mengancam kamtibmas.
“Simulasi ini dalam rangka menjelang Operasi Mantap Brata, pengamanan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Berawal dari adanya ada aksi unras, kemudian Polresta Kupang Kota menurunkan Polisi Wanita (Polwan) sebagai tim negosiator. Negosiasi dengan pengunjuk rasa tidak berhasil, dan massa pengunjuk rasa mulai melakukan perlawanan, dengan mendorong tim dalmas awal yang memegang tali,” ungkap Kombes Pol. Krisna.
Sambungnya, mantan Kabidhumas Polda NTT itu melanjutkan, tim dalmas lanjutan dengan memegang peralatan lengkap, diturunkan untuk menghalau massa agar tidak menerobos barikade yang dilakukan oleh polisi.
“Massa semakin anarkis dengan melempari petugas, kemudian dilakukan tindakan dengan menyemprotkan air melalui mobil Water Canon dan gas air mata. Selanjutnya tim tindak atau penegakan hukum mengamankan provokator, dan situasi kembali bisa dikendalikan,” jelasnya.
Simulasi ini, untuk melatih anggota akan situasi yang bisa terjadi seperti demikian dan untuk mempersiapkan personil Pam Pemilu, dan anggota sudah paham dan terampil, serta kompak dalam mengamankan jalannya unras, dan mengendalikan situasi agar tidak semakin anarkis,” ungkap Kapolresta Kupang Kota.
(pt/pr/nm)