Tribratanews.tribratanews.com - Kupang. Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum., mengatakan persiapan pertemuan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) yang diikuti 10 negara ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pada 19-23 Agustus 2023 sudah mencapai 98 persen.
"Persiapan untuk kegiatan pertemuan AMMTC di Labuan Bajo sudah mencapai 98 persen dan Labuan Bajo siap menerima para delegasi dari negara-negara ASEAN maupun para pengamat dari beberapa negara," ujar Kapolda, seperti yang dilansir oleh Antaranews, Kamis (17/8/23).
Baca Juga: HUT RI Ke-78, Kapolda Maluku Minta Personel Tingkatkan Kualitas Kerja
Terkait persiapan pelaksanaan pertemuan AMMTC ke-17, ia mengatakan pertemuan AMMTC akan membahas soal kejahatan transnasional seperti perdagangan orang, ilegal fishing, penjualan senjata secara ilegal, peredaran narkotika serta berbagai kasus kejahatan transnasional lainnya.
Jenderal bintang dua tersebut sebut rencananya pertemuan itu diikuti 10 menteri ASEAN dan Sekjen ASEAN serta utusan sebagai pengamat dari beberapa negara yaitu Timor Leste, Chairman DGICM, Kapol Kamboja, serta delegasi lainnya hadir dalam pertemuan AMMTC ke-17.
Ia mengatakan, Kepolisian NTT telah mengerahkan pasukan pengamanan dari sejumlah Polres di daratan Pulau Flores untuk melakukan pengamanan selama kegiatan pertemuan berlangsung termasuk menjaga keamanan pada sejumlah lokasi yang dikunjungi para peserta AMMTC selama berada di Labuan Bajo.
"Pasukan dari Kupang juga sudah bergeser ke Labuan Bajo untuk memperkuat pengamanan selama pertemuan," jelasnya.
Ia menambahkan para peserta pertemuan AMMTC akan menggunakan mobil listrik yang didatangkan dari Jakarta sebagai sarana transportasi selama di Labuan Bajo.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi Kepolisian RI yang telah memilih Labuan Bajo sebagai lokasi pertemuan AMMTC 2023.
Ia mengatakan semakin banyak pertemuan internasional yang dilakukan di Labuan Bajo tentu memiliki dampak yang positif terhadap pembangunan sektor pariwisata karena Labuan Bajo semakin dikenal di berbagai negara sebagai lokasi tujuan wisata.
(fa/hn/um)