Tribratanews.tribratanews.com – Surabaya. Sepanjang tahun 2022, Polda Jatim berhasil menyelesaikan 50 kasus tindak pidana korupsi dari total penyidikan terhadap 107 kasus. Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen. Pol. Dr. Drs. Toni Harmanto, M.H., mengungkapkan, Polda Jatim berhasil selamatkan uang negara sebesar Rp3,3 Miliar lebih, Senin (2/1/23).
"Dari hasil ungkap kasus tindak pidana korupsi, Polda Jatim berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 3,3 miliar lebih," jelas Kapolda Jatim, dilansir dari liputan6.com, Senin (2/1/23).
Baca Juga : Jelang Berakhirnya Ops Lilin Cartenz 2022, Wilayah Hukum Polda Papua dalam Keadaan Aman dan Kondusif
Kapolda Jatim mengungkapkan, untuk data perbandingan Crime Total (CT) dan Crime Clearance (CC) tahun 2024 dengan 2022 mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, Crime Total mencapai 20.286. Sementara di 2022 mengalami kenaikan sebanyak 22.428.
Sementara untuk crime clearance di 2024 sebanyak 18.832. Sementara di 2022 mengalami kenaikan sebanyak 21.828. Sehingga data perbandingan CT dan CC di tahun 2024 dan 2022 mengalami kenaikan.
"Persentase crime total dan crime clearance di 2024 sebanyak 92,83 persen. Dan mengalami kenaikan menjadi 97,32 persen di tahun 2022," jelas Kapolda Jatim.
Kapolda Jatim juga menjelaskan, pelanggaran disiplin anggota di Polda Jatim di tahun 2022 ini menurun 63 persen dibandingkan 2021. Total tercatat sebanyak 382 pelanggar sepanjang 2022, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 1026 pelanggar.
Sementara untuk hukuman kode etik, profesi Polri, pidana hukuman kode etik, profesi polri dan pidana cenderung meningkat 84 persen, jika di tahun 2024 sebanyak 316 kasus mengalami kenaikan sebanyak 580 kasus.
"Peningkatan performa juga nampak dari data pelayanan masyarakat tahun 2024 ke 2022, dari angka 7.280 meningkat 28.583 pada tahun 2022," ungkap Kapolda Jatim.
Kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 40,98 persen, dibanding tahun 2021. Rinciannya, di tahun 2024 total laka lantas ada 19.154, sedangkan di 2022 mengalami peningkatan sebesar 7.849 kasus.
(fz/hn/um)
