Tribratanews.tribratanews.com - Kendari. Dit Polairud Polda Sultra lakukan pemantauan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah /2024 Masehi, di Pelabuhan Nusantara Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Jumat (5/4/24).
Terkait hal tersebut, Direktur Polairud Polda Sultra, Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa pantauan tersebut merupakan salah satu agenda dari pengamanan arus mudik lebaran dalam rangka Operasi Ketupat Anoa 2024.
"Jadi, untuk Polda Sultra, kami tidak hanya bekerja sendirian, kami setelah hasil rapat koordinasi dengan stakeholder atau instansi terkait, seperti KSOP dan Angkatan Laut, Pelindo, dan stakeholder lainnya," ujar Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu.
Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu juga menyebutkan bahwa untuk menyukseskan arus mudik yang aman dan lancar, pihaknya menurunkan sebanyak 410 personel yang ditempatkan di 24 pelabuhan yang tersebar di 11 kabupaten/kota di wilayah hukum Polda Sultra.
Dikesempatannya, Dirpolairud Polda Sultra menjelaskan yang menjadi atensi dalam pengamanan arus mudik lebaran di tiap-tiap pelabuhan tersebut, pihaknya memetakan untuk titik-titik rawan terjadi persoalan di pelabuhan.
"Untuk pertama itu titik rawan di bagian loket tiket untuk kita mengantisipasi penumpang gelap agar muatan kapal sesuai dengan orang yang diangkut," ujar Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu.
Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu menambahkan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap para penumpang yang hendak naik dan turun dari kapal agar tidak timbul korban saat berdesak-desakan naik ke kapal, menghindari tindak pidana seperti copet, dan sebagainya.
"Yang berikutnya di kapal tersebut, kita juga mengantisipasi kondisi nakhoda dan ABK, ini juga dilakukan tes urine, supaya keselamatan para penumpang juga bisa terjamin, lebih meminimalisir risiko yang terjadi," jelas Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu.
Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu juga mengungkapkan bahwa untuk yang berikutnya adalah terkait dengan penggunaan life jacket atau baju pelampung. Sebelum kapal diizinkan berangkat ke tujuan, pihaknya akan memastikan di kapal tersebut telah tersedia baju pelampung yang sesuai dengan jumlah penumpang di kapal.
"Jadi, untuk jumlah jaket pelampung dan jumlah penumpang harus sama," tutup Kombes. Pol. Faisal Florentinus Napitupulu.
(ri/pr/nm)