BNPB Kirim Helikopter Water Bombing untuk Cegah Karhutla di Kalimatan Tengah

12 June 2023 - 14:00 WIB
Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Kalimantan Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan satu unit helikopter fungsi ganda untuk mendukung upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pelaksana Tugas Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah Ahmad Toyib mengatakan, selain untuk patroli udara, helikopter ini juga mampu melaksanakan kegiatan water bombing atau pemadaman.

"Bantuan helikopter ini untuk mendukung upaya penanganan di Kalimantan Tengah dengan jangkauan lebih luas dan keperluan deteksi dini," ujar Ahmad Toyib, Senin (12/6/23).

Ahmad Toyib menuturkan, sebagai salah satu upaya penanganan siaga darurat bencana karhutla di wilayah Kalimantan Tengah, maka waktu operasional helikopter ini pun sifatnya fleksibel atau menyesuaikan.

"Dapat diperpanjang atau diperpendek menyesuaikan hasil analisis Tim Satgas Karhutla dan kondisi di lapangan," jelas Ahmad Toyib.

Baca Juga:  2 Pesawat Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo

Berdasar data Badan Riset dan Inovasi Nasional Fire Hotspot, pada 11 Juni 2023 terdapat 10 hotspot. Kemudian data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tingkat kemudahan terbakar (Fine Fuel Mouisture Code-FFMC) berada di level tinggi, maka potensi mudahnya terjadi karhutla pada 12 Juni 2023 tersebar hampir di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.

"Selain itu, berdasar laporan tim patroli darat, kejadian karhutla pada 11 Juni 2023 setidaknya terdapat tiga kejadian, meliputi wilayah Palangka Raya, Kotawaringin Barat dan Sukamara," terang Ahmad Toyib.

Alhasil, mengacu dari data-data tersebut, maka disepakati untuk patroli udara yang direncanakan sebanyak dua sorti. Sorti pertama dengan prioritas pada wilayah sekitar Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi dan dilanjutkan ke wilayah selatan melewati pesisir pantai hingga wilayah barat Kalimantan Tengah.

Sorti kedua, dari wilayah barat kembali ke Palangka Raya menyusuri wilayah tengah melalui Katingan Tengah, Kasongan dan jika masih memungkinkan, maka dilanjutkan ke wilayah Barito Selatan dan Kapuas.

Sementara water bombing dilaksanakan jika terjadi kondisi darurat di wilayah yang dilalui saat melakukan patroli atau satgas menerima laporan dari lapangan bahwa telah terjadi ataupun terpantau titik api yang tidak bisa diakses oleh tim darat.

(ndt/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment