www.tribratanews.com - Jakarta. Pemerintah Indonesia meminta Rusia dan Ukraina untuk menghentikan perang dan menempuh jalur diplomasi. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam pidatonya menyambut para Menlu anggota G20 di Pertemuan Para Menlu Negara-negara G20, Bali.
"Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang secepatnya dan menyelesaikan segala perbedaan dalam meja perundingan, bukan di medan tempur," demikian pernyataan Retno dalam siaran langsung di Youtube resmi Kemenlu, Jumat (8/7).
Retno mengatakan amat penting bagi tuan rumah RI untuk menggelar forum G20 yang berlangsung secara kondusif dan nyaman bagi semua pihak.
"Ini pertama kali sejak 24 Februari seluruh pemain duduk bersama di ruang yang sama," ujar Retno, pada Kamis (7/7).
Namun, hal yang tidak terduga terjadi ketika Menlu Rusia Sergei Lavrov keluar dari forum dan tak menghadiri sisa pertemuan menlu G20 di Bali gegara dikecam terus terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Dalam forum tersebut, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken hingga Menlu Jerman Annalena Baerbock terang-terangan mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina.
"Apa yang kami dengar hari ini adalah paduan suara yang kuat dari seluruh dunia tentang perlunya agresi (Rusia) untuk diakhiri," kata Menlu AS Antony Blinken dalam pertemuan tersebut.
Saat Blinken berbicara, Lavrov masih terpantau ada di ruangan rapat. Namun, ketika Menlu Jerman Baerbock berpidato dan mengecam Rusia, Lavrov terlihat langsung meninggalkan ruang pertemuan, menurut sumber beberapa diplomat yang hadir.
Lavrov juga tidak hadir saat Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyampaikan pidatonya secara virtual dalam pertemuan itu.
Dalam acara puncak Pertemuan Menlu G20, Retno menyambut semua Menlu negara anggota forum ekonomi itu. Beberapa di antaranya adalah Menlu AS Antony Blinken, Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Menlu China Wang Yi.