Tribratanews.tribratanews.com - Banda Aceh. Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Kombes. Pol. Fahmi Irwan Ramli, S.H., S.I.K., M.Si., membahas soal gelombang kedatangan etnis Rohingya ke Aceh bersama perwakilan lintas negara dalam diskusi Roundtable on Combatting Maritime People Smuggling Activities in the Andaman Sea, di Bangkok, Thailand.
"Diskusi roundtable ini juga pertukaran informasi dan langkah investigasi yang akan disepakati tujuan langkah-langkah bersama (terkait penanganan Rohingya)," ujarnya, dilansir dari Antaranews, Senin (19/02/24).
Kegiatan tersebut dihadiri berbagai delegasi dari Australia, Bangladesh, Belgia, Malaysia, India, Indonesia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam. Serta melibatkan organisasi PBB, di antaranya IOM, UNHCR dan UNODC
Kapolresta mengatakan gejolak kedatangan etnis rohingya ke Indonesia khususnya Aceh terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.
Baca Juga: KPU Sebut Sinkronisasi Data Sirekap Tengah Berlangsung
Dalam keterangannya ia menjelaskan bahwa selama dua hari ini pihaknya membahas perkembangan terakhir situasi terkait meningkatnya gelombang pengungsi Rohingya yang terindikasi adanya penyelundupan manusia ke Indonesia, dalam hal ini Aceh.
Ia menyebutkan, aktivitas penyelundupan manusia melalui wilayah laut Andaman, menjadi tantangan besar bagi negara-negara yang tergabung dalam Bali Process, dan menjadi ancaman bagi keamanan kawasan.
Dimana, Forum Bali Process telah mengobservasi adanya lonjakan besar secara tiba-tiba dari pergerakan migrasi yang berbahaya terjadi di Laut Andaman beberapa bulan terakhir, dengan indikasi yang kuat bahwa hal tersebut melibatkan sindikat kriminal terorganisir antar bangsa.
"Tanggapan dari isu ini, maka dibutuhkan kerjasama yang nyata dan mudah dilaksanakan guna mencegah dan melawan kejahatan," ujarnya.
Adapun langkah bersama yang dapat dilaksanakan diantaranya, mendorong penguatan pertukaran informasi terkait jaringan sindikat kejahatan penyelundupan manusia yang terorganisir.
Kemudian, identifikasi dan investigasi mendalam mengenali kelompok kriminal yang memfasilitasi kejahatan penyelundupan manusia di Kawasan Laut Andaman.
"Serta menghasilkan draf bersama untuk kolaborasi antar negara dalam pencegahan kejahatan penyelundupan manusia," tutupnya.
(fa/pr/nm)