Perang Antarfaksi di Sudan Tembus Ratusan Korban Jiwa

18 April 2023 - 11:00 WIB
Foto: rri.co.id

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Setidaknya sudah 185 orang tewas dan 1.800 lainnya luka-luka dalam pertempuran selama tiga hari terakhir di Sudan. Pertempuran terjadi karena persaingan antarfaksi yang memperebutkan kekuasaan, pascakudeta pada Oktober 2021.

Situasi sekarang mudah berubah. Maka sulit untuk mengatakan ke mana arah dari kekuasaan akan bergeser. Tidak ada kesan di antara faksi yang bersaing untuk melakukan mediasi. Jadi kemungkinan belum ada perdamaian yang bisa dilakukan dengan segera,” ungkap Volker Perthes, Perwakilan Khusus PBB dikutip dari rri.co.id, Senin (17/4/23).

Baca Juga:  Kapolri Sebut Ada Pengamanan Saat Salat Ied

Pecahnya kekerasan yang tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir, melibatkan dua jenderal tertinggi di negara itu. Mereka adalah Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang merupakan komandan militer dan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, kepala pasukan paramiliter.

Mereka sebetulnya adalah sekutu ketika melancarkan kudeta pada Oktober 2021. Namun dalam perjalanan persaingan di antara mereka tidak terhindarkan dan melibatkan ribuan pasukan setianya.

(rz/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment