Tribratanews.tribratanews.com - Arab Saudi mencopot penghalang Ka'bah pada Selasa (2/8), di awal musim Umrah. Jemaah pun kini dapat mencium Hajar Aswad. Presiden Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, mengumumkan langsung keputusan ini.
Menurutnya, keputusan ini merupakan perwujudan semangat kepemimpinan arif guna memfasilitasi pengunjung Masjidil Haram. "Kepresidenan bekerja dengan semua sektor yang beroperasi di Masjidil Haram untuk menerima peziarah dan memberi mereka semua layanan dan fasilitas," kata Sudais, seperti dikutip Saudi Gazette.
Sebelumnya, pihak berwenang menutup Ka'bah pada 1 Juli 2020 lalu. Langkah ini diambil sebagai bagian dari tindakan pencegahan penularan Covid-19.
Kebijakan itu juga berimbas pada pembatasan akses bagi jamaah haji dan umrah untuk menyentuh atau mencium Ka'bah dan Hajar Aswad. Umat Muslim yang beribadah haji atau umrah biasanya mencium batu hitam saat melakukan tawaf atau mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Hajar Aswad menjadi acuan para jemaah untuk memulai atau mengakhiri tawaf.
Terlepas soal Hajar Aswad, Arab Saudi menyambut kembali musim umrah yang dimulai pekan lalu, bertepatan dengan tahun baru Islam. Sepanjang masa Umrah ini, pihak berwenang terus melakukan pelayanan lapangan sesuai standar untuk menciptakan lingkungan ibadah yang aman. Mereka sudah memulai persiapan guna memberikan layanan sejak dini, sejalan dengan rencana pengaturan kerumunan.
Mereka juga menyiapkan Masjidil Haram dan halamannya untuk memfasilitasi ritual umrah bagi para peziarah. Dengan demikian, para jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan mudah dan tenang.
Selain itu, mereka juga menyediakan area dan pintu masuk khusus bagi jemaah umrah untuk memastikan kelancaran mobilitas, demikian laporan Arab News.