Pemimpin Al Qaeda Tewas oleh Serangan Drone AS di Afghanistan

2 August 2022 - 15:16 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Amerika Serikat membunuh pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam serangan pesawat tak berawak (drone) di Afghanistan. Presiden AS Joe Biden mengatakan Zawahiri, yang berusia 71 tahun, tetap menjadi simbol internasional kelompok teroris tersebut 11 tahun setelah Osama bin Laden tewas. Zawahiri bahkan disebut bertindak sebagai dokter pribadi bin Laden.

"Dia sangat terlibat dalam perencanaan serangan 11 September 2001 (9/11), salah satu yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut yang menewaskan 2.977 orang di tanah Amerika. Selama beberapa dekade, dia adalah dalang serangan terhadap orang Amerika," kata Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (1/8).

"Saya pun menyetujui serangan tepat untuk memusnahkan dia (Zawahiri) dari medan perang sekali dan selamanya," papar Biden lagi.

Zawahiri selama ini berlindung di sebuah rumah persembunyian di Kabul, menurut pejabat AS. Ia tewas setelah dua rudal Hellfire menerjang rumah tersebut. Serangan drone AS itu dilakukan pada Sabtu akhir pekan lalu sekitar pukul 21.48 waktu setempat.

Tidak ada personel Amerika yang berada di Afghanistan saat serangan terjadi. Biden telah mengesahkan operasi serangan tersebut sejak beberapa pekan lalu. Sementara itu, rezim Taliban yang tengah berkuasa di Afghanistan mengetahui kehadiran Zawahiri di daerah tersebut, menurut sejumlah pejabat AS.

Hal itu, kata pejabat AS, melanggar perjanjian Doha. Taliban bahkan disebut mengambil langkah untuk menyangkal dan menyembunyikan kehadiran Zawahiri setelah serangan yang sukses hari Sabtu lalu, membatasi akses ke rumah persembunyian sang teroris, dan dengan cepat memindahkan anggota keluarga (Zawahiri), termasuk putrinya dan anak-anaknya yang tidak menjadi sasaran serangan AS.

Sementara itu, Taliban mengonfirmasi serangan drone AS tersebut. Melalui Twitter, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan "Sebuah serangan udara terjadi dan menargetkan sebuah rumah warga di Sherpur, Kabul, pada 31 Juli."

"Sifat insiden itu pada awalnya tidak jelas tetapi dinas keamanan dan intelijen Imarah Islam (Afghanistan) menyelidiki insiden tersebut dan temuan awal menentukan bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak Amerika," ucap Mujahid seperti dikutip CNN.

Mujahid mengatakan Imarah Islam Afghanistan "mengutuk keras serangan ini dengan dalih apa pun dan menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional dan Perjanjian Doha."

Pembunuhan Zawahiri memang telah ditargetkan setahun setelah penarikan militer AS dari Afghanistan dan pengambilalihan negara oleh Taliban.

Share this post

Sign in to leave a comment