Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Pemerhati Internasional, Dra. Suzie Sri Suparin S. Sudarman, MA, mengapresiasi peran Indonesia di ASEAN dalam menjaga stabilitas di wilayah Asia Tenggara. Untuk itu, Indonesia perlu mengajak ASEAN mendorong pelucutan senjata secara global.
"Karena nuclear weapon menjadi isu yang pelik ya di wilayah Asia," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (27/7/24).
Dalam kesempatannya ia mengungkapkan bahwa dengan pertemuan ke-57 para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN cukup baik. Terutama dalam mengantisipasi menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.
"Karena saat ini terjadi transisi geopolitik dengan kemungkinan terjadi konflik yang lebih besar," ujarnya.
Baca Juga: Pastikan Wilayahnya Aman, Kapolda Jatim Lakukan Patroli Bermotor
Ia menyarankan Indonesia untuk mendorong pelucutan senjata secara global dan non-proliferasi. Hal itu karena masalah senjata nuklir menjadi isu yang sangat pelik di wilayah Asia.
"Karena kita punya Korea Utara dan kemungkinan konflik yang terjadi di semenanjung Korea. Ini harus cepat ditanggulangi dan dibicarakan secara rutin dalam pertemuan ASEAN," jelasnya.
Selanjutnya, ia mengatakan di sisi lain menyoroti krisis di Myanmar yang mencuat dalam pertemuan Menlu ASEAN. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan buat ASEAN karena ada keterlibatan negara adikuasa seperti Amerika Serikat.
"Karena ASEAN belum mampu untuk membangun perekonomian setiap anggota. Jadi sulit sekali untuk membebaskan diri dari negara-negara besar," jelasnya.
Sebelumnya, Dalam Pertemuan Retreat para Menteri Luar Negeri ASEAN di Vientiane, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan kekecewaannya. Terkait tidak adanya progres 5PC atau Five-Point Consensus (5PC) oleh Myanmar.
Ia menekankan pentingnya ASEAN tidak menjadi proksi kekuatan mana pun. Hal itu untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
"Sekali ASEAN jadi proksi, maka akan sulit bagi ASEAN memainkan peran sentralnya. Dan tetap menjadi 'jangkar' bagi terwujudnya perdamaian dan stabilitas di kawasan," jelasnya.
(fa/hn/nm)