www.tribratanews.com - Indonesia dan Melanesian Spearhead Group (MSG) akan menyelesaikan dokumen Strategi Keamanan Regional (Regional Security Strategy/RSS) yang bertujuan utama untuk menjawab tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional.
Selain itu, dalam kerjasama tersebut memastikan terbentuknya kawasan yang aman dan sejahtera yang melindungi masyarakat, budaya, hubungan antar masyarakat, dan sumber dayanya, baik di darat, udara, maupun laut.
Pemerintah Republik Indonesia, yang diwakili oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), menyelenggarakan Kelompok Kerja Strategi Keamanan Regional Melanesian Spearhead Group Keempat (MSG RSS WG Keempat) dari tanggal 6 hingga 10 Juni 2022, di Bali.
Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono saat membuka pertemuan di Badung, Bali, Selasa, menyampaikan negara-negara dunia, termasuk kawasan Melanesia dan sekitarnya, membutuhkan strategi yang komprehensif untuk mengatasi ancaman keamanan lintas batas, antara lain, seperti penyelundupan narkotika, terorisme, perdagangan orang, dan kejahatan siber.
"Tujuan dari pertemuan kelompok kerja ini untuk menyelesaikan strategi keamanan nasional yang dapat disepakati seluruh anggota, dan yang mampu mengatasi berbagai isu (keamanan) di kawasan," jelasnya.
Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono mengingatkan para delegasi kelompok kerja strategi keamanan regional Melanesian Spearhed Group (MSG RSS-WG) bahwa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan kejahatan lintas batas. "Para pelaku kejahatan justru beradaptasi dan berinovasi, bahkan mereka mengubah modus operandinya, misalnya memanfaatkan media online (untuk melakukan tindak pidana, red.)," jelas Wakapolri.
Wakapolri menjelaskan terorisme saat ini masih menjadi ancaman keamanan di kawasan karena selepas jatuhnya ISIS di Irak dan Suriah, banyak kelompok teror yang masih menyebarkan propaganda via media sosial. "Cara yang sama juga dilakukan oleh bandar narkoba yang saat ini tidak lagi menargetkan orang-orang di tempat hiburan, tetapi juga mereka yang ada di rumah (lewat jaringan internet dan media sosial, red.)," jelasnya.
Wakapolri menambahkan bahwa selama pandemi COVID-19 pelaku kejahatan memanfaatkan jaringan internet dan media sosial untuk melakukan tindak pidana lintas batas lainnya seperti pornografi, pencucian uang, penipuan, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong (hoaks).
Oleh karena itu, Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono berharap pertemuan itu dapat menjadi kesempatan untuk tidak hanya bertukar pengalaman antarnegara anggota Melanesian Spearhead Group, tetapi juga jadi kesempatan menyepakati strategi keamanan di kawasan.
Melanesian Spearhead Group (MSG) merupakan organisasi kerja sama antarnegara di kawasan Melanesia yang terdiri atas Fiji, PNG, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu. Indonesia pada organisasi itu merupakan associate memberĀ atau mitra dari MSG.
Namun, Indonesia memegang status keanggotaan penuh pada Kelompok Kerja Strategi Keamanan Regional (RSS) MSG. Indonesia, yang diwakili oleh Kepolisian Negara RI (Polri), pada pertemuan ke-4 MSG RSS bertindak sebagai tuan rumah.
Dengan demikian, Indonesia, yang diwakili oleh Polri, telah dua kali bertindak sebagai tuan rumah pertemuan MSG RSS mengingat rapat pertama kelompok kerja itu berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 2017.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil dari MSG RSS Working Group Ketiga pada tanggal 15-18 Juli 2019, di Nadi, Fiji, Direktur Jenderal MSG mengusulkan agar Polri menjadi tuan rumah dari MSG RSS WG Keempat pada bulan Oktober 2019.
Namun, pertemuan tersebut ditunda karena bertepatan dengan Pemilihan Umum di Indonesia dan pandemi Covid-19. Polri percaya bahwa hubungan konstruktif antara Indonesia dan MSG akan terus saling menguntungkan dan akan selalu dijalin dengan rasa hormat antar anggota, serta penghormatan/penghargaan akan kedaulatan masing-masing anggota.
MSG RSS Ke-4 di Bali, Kerjasama Indonesia-MSG Jadi Solusi Keamanan Negara-Negara di Malanesia
8 June 2022 - 16:59
WIB
Sign in to leave a comment