Menkeu AS Kutuk Rusia Habis-habisan di Rapat G20 Bali

16 July 2022 - 03:13 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, mengutuk delegasi Rusia habis-habisan karena tetap mendukung Presiden Vladimir Putin meski telah melancarkan invasi ke Ukraina dan membuat perekonomian global memburuk.

Yellen mendesak Rusia bertanggung jawab atas "konsekuensi mengerikan" dari perang yang dimulai oleh Putin tersebut. Kecaman itu ia utarakan saat berbicara dalam sesi pembukaan pertemuan menkeu dan gubernur bank sentral negara G20 di Bali, Kamis (15/7).

"Saya mengutuk perang brutal dan tidak adil Rusia dalam istilah yang sekuat mungkin. Dengan memulai perang ini, Rusia bertanggung jawab penuh atas dampak buruk terhadap ekonomi global, terutama harga komoditas yang lebih tinggi," papar ucap Yelle seperti dikutip Reuters.

Kepada wartawan di Bali, Yellen menegaskan pejabat Rusia semestinya tak diterima dalam rapat G20 kali ini. Ia juga menyerukan komunitas global untuk mendesak Rusia diadili atas perangnya di Ukraina yang turut berdampak pada ketahanan pangan dan energi global.

Yellen menegaskan pejabat Rusia yang ikut dalam pertemuan ini "menambah konsekuensi mengerikan dari perang melalui dukungan terus-menerus mereka terhadap rezim Putin."

"Anda berbagi tanggung jawab atas nyawa tak berdosa yang hilang dan korban manusia dan ekonomi yang berkelanjutan yang disebabkan perang di seluruh dunia," kata Yelen.

Dalam pertemuan itu, delegasi Rusia dipimpin Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov. Sementara itu, Menkeu Rusia Anton Siluanov berpartisipasi dalam rapat secara virtual saat Yellen berbicara.

Dalam kesempatan itu, Yellen turut mendesak negara-negara G20 untuk menerapkan batasan harga minyak Rusia demi membantu menurunkan harga energi dan menjaga pasokan minyak global menyusul sanksi yang berlaku pada Rusia.

Tidak jelas apakah delegasi AS dan negara Barat lainnya akan meninggalkan ruan rapat ketika delegasi Rusia berbicara seperti yang dilakukan pada pertemuan Menkeu G20 terakhir di Washington.

Negara Barat, terutama AS, terus mendesak Rusia agar dilarang ikut pertemuan G20 tahun ini yang digelar Indonesia sebagai penolakan keras atas invasinya ke Ukraina pada Februari lalu. Yellen bahkan pernah mengancam delegasi AS akan menghadiri pertemuan G20 di Bali jika Rusia masih diajak berpartisipasi dalam forum tersebut.

Namun, Indonesia sebagai Presiden G20 tahun ini menegaskan tetap bersikap netral dan mengundang seluruh anggota termasuk Rusia.

Share this post

Sign in to leave a comment