Kisah Pilu Yatim Piatu Ukraina Diduga Korban Evakuasi Paksa ke Rusia

18 April 2022 - 21:25 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Ukraina menuduh Rusia melakukan cara-cara jahat dengan melakukan evakuasi paksa sejumlah warga Ukraina timur ke wilayah negara tersebut. Salah satunya adalah perempuan remaja bernama Kira Obedinsky, yang diduga dipaksa mengungsi ke Rusia dari Donetsk.

Aksi itu dinilai Ukraina sebagai bagian dari perang informasi Rusia. Mereka seolah menyelamatkan sejumlah warga Ukraina pro-Rusia korban serangan tentara Ukraina.

Obedinsky termasuk salah satu yatim piatu asal Donetsk yang ditengarai sudah berada di wilayah Rusia lantaran dipaksa ke negara itu. Ibu Obedinsky meninggal dunia saat ia masih bayi. Perempuan 12 tahun itu kemudian diasuh oleh sang ayah, Yevhen Obedinsku, sejak ditinggal ibunya.

Saat serangan Rusia ke Ukraina timur, Obedinsky mencoba melarikan diri dari Donetsk bersama sang ayah dan pacar ayahnya menuju Mariupol, wilayah tenggara negara itu. Nahas bagi keluarga kecil itu, sang ayah mati ditembak pasukan Rusia saat mengungsi dengan berjalan kaki pada 17 Maret lalu. Sehari kemudian, ia melanjutkan perjalanan bersama kekasih ayahnya menuju Mariupol.

Namun, Obedinsky mengalami luka serius terkena pecahan ledakan ranjau darat. Ia dibawa ke rumah sakit Donetsk yang sudah dikuasai Rusia. Sang kakek, Oleksander, pesimistis bisa bertemu cucunya lagi. Oleksander pun pernah dihubungi pejabat dari pemerintahan separatis Pro-Rusia untuk pergi ke Donetsk bertemu cucunya. Namun, ia merasa hal itu tak mungkin karena situasi perang.

Oleksander juga mendapat informasi dari pihak rumah sakit di Donetsk bahwa Obedinsky akan dibawa ke rumah yatim piatu di Rusia.

Rusia sendiri mengklaim telah melakukan evakuasi sekitar 60 ribu warga Ukraina ke Rusia. Pihak Ukraina mengatakan bahwa sekitar 40 ribu warga Ukraina itu dipaksa mengungsi ke Rusia. Pemerintah Ukraina bahkan menyebut aksi Rusia itu sebagai penculikan dan deportasi paksa ke negara yang tidak diinginkan warganya.

Komisioner PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan lebih dari 433 ribu para pengungsi Ukraina telah tiba di Rusia sejak 24 Februari ketika negara itu menginvasi Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan menuduh Rusia juga memaksa warga Mariupol untuk pergi ke Rusia.

"Beberapa ribu, belasan ribu (warga Ukraina) dipaksa mengungsi ke Rusia dan kini kami tidak tahu di mana keberadaan mereka, mereka pergi tanpa dokumen," tutur Zelensky kepada CNN.

"Di antara mereka adalah ribuan anak-anak. Kami ingin tahu bagaimana kondisi mereka, soal kesehatan mereka. Sayang sekali, kami tidak mendapatkan informasi yang jelas," katanya Zelenksy.

Share this post

Sign in to leave a comment