Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Ukraina mengalami kehancuran yang cukup parah terutama di wilayah timur dan selatan usai 100 hari agresi Rusia di negara itu.
Berita lainnya adalah Amerika Serikat beri penambahan perbantuan senjata dan peralatan militer senilai US$700 juta ke Ukraina untuk menghadapi gempuran Rusia. Setidaknya sudah seratus hari pasukan Rusia menginvasi wilayah negara pecahan Uni Soviet, Ukraina.
Selama itu, berbagai fasilitas umum bahkan beberapa kota di Ukraina berhasil dikuasai Kremlin--pusat rezim Rusia. Meski pasukan Rusia dikabarkan sejauh ini tak berhasil menguasai ibu kota Ukraina, Kyiv, mereka mengubah strategi dan berupaya menguasai wilayah Donbas.
Kepala administrasi militer regional Luhansk, Serhiy Hayday mengatakan pertempuran masih berlanjut di kota timur Severodonetsk. Hayday menyebut pasukan Rusia sekarang menduduki sekitar 80% kota. "Di beberapa jalan, para pejuang kami berhasil," kata Hayday.
Dalam perang tersebut, Hayday mengatakan enam tentara Rusia telah ditangkap, bagian-bagian yang tersisa dari wilayah Luhansk yang masih di bawah kendali Ukraina berada di bawah pengeboman terus-menerus oleh Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan penambahan perbantuan senjata dan peralatan militer senilai US$700 juta ke Ukraina untuk menghadapi gempuran Rusia.
Ini merupakan aliran bantuan ke-11 untuk Ukraina dari alokasi tambahan senilai $40 miliar. "Bantuan militer AS akan memperkuat posisi Ukraina untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya, mengamankan kemenangan di medan perang, dan pada akhirnya memperkuat posisi Ukraina di meja perundingan," kata Blinken dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, pada Rabu (01/06/22).