Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Australia mendesak perkantoran dan pengusaha mengizinkan pegawai bekerja dari rumah menyusul lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron terbaru dalam sepekan terakhir.
Australia bahkan mencatat rekor kasus dan kematian Covid-19 harian. Pada Kamis (21/7), Australia mencatat 55.600 kasus Covid-19 baru dengan 89 kematian. Jumlah kasus harian dan kematian itu menjadi yang tertinggi sejak Mei lalu.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit juga mencapai 5.350 orang, sudah mendekati tingkat rekor. Rumah sakit di beberapa negara bagian bahkan tengah berjuang menghadapi rekor lonjakan pasien Covid-19.
Pada Rabu (20/7), jumlah kematian akibat Covid-19 pun mencapai 90 kasus.
Saat ini, mayoritas kasus Covid-19 baru di Australia merupakan varian BA.4/5 yang cukup kebal menghindari antibodi dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Covid-19 varian ini pun telah memicu lonjakan infeksi baru secara global.
Akibat kondisi ini, pihak berwenang Australia telah mendesak perkantoran dan pengusaha untuk menerapkan aturan bekerja dari rumah. Canberra juga menedak masyarakat segera mendapat suntikan vaksin Covid-19 booster.
Sejauh ini, total 71 persen populasi Australia telah mendapat suntikan vaksin booster. Sementara itu, 95 persen populasi Negeri Kanguru telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19.
Terlepas dari lonjakan kasus Covid-19 terbaru, Perdana Menteri Antthony Albanese menegaskan belum menerapkan mandat wajib menggunakan masker di ruang tertutup terlepas dari desakan para dokter dan ahli. Sejauh ini, pemerintah hanya mengimbau agar masker digunakan lagi.
"Tidak ada gunanya menerapkan mandat kecuali jika memang itu dipaksa," kata Albanese kepada ABC Radio.
Albanese mengutip risiko kesehatan mental jika pembatasan Covid-19 ketat kembali diberlakukan seperti di awal pandemi.
Sejak pandemi muncul, Australia mencatat total 9 juta kasus Covid-19 dengan 10.968 kematian.
Catat Rekor Kematian Covid, Australia Desak Kantor Terapkan WFH Lagi
21 July 2022 - 23:21
WIB
Sign in to leave a comment