Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Banjir besar melanda dua provinsi di Turki, yang sebelumnya telah hancur karena gempa bumi bulan lalu. Sedikitnya 14 orang tewas dalam peristiwa ini, dan semakin menambah penderitaan ribuan warga yang telah kehilangan tempat tinggal karena gempa bumi.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, kemungkinan korban akan bertambah karena tim penyelamat masih mencari lima orang yang dilaporkan hilang di tiga lokasi. Banjir bandang telah mengubah jalan di provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai, menghanyutkan mobil, menggenangi rumah dan tenda pengungsian korban gempa.
Baca juga : Topan Freddy Tewaskan Lebih dari 100 Orang di Mozambik dan Malawi
Sedikitnya 12 orang tewas di Sanliurfa, termasuk lima warga negara Suriah yang mayatnya ditemukan di dalam apartemen bawah tanah yang terendam banjir. Sedangkan dua orang lainnya tewas di dalam sebuah van yang terjebak di underpass. Di Adiyaman, dua orang tenggelam setelah gelombang air menyapu sebuah rumah kontainer yang menampung satu keluarga korban gempa.
Tayangan televisi dari Sanliurfa menunjukkan air banjir di sepanjang jalan dan menyapu mobil serta puing-puing bangunan. Tim penyelamat, dengan menggunakan tali, terlihat mengangkat seorang pria ke tempat aman dari underpass yang tergenang air. Beberapa gambar juga menunjukkan orang-orang menarik korban keluar dari air dengan ranting dan tali.
Sementara itu, Mendagri Turki Suleyman Soylu mengatakan sebanyak 10 tim evakuasi saat ini telah diterjunkan untuk menyelamatkan korban banjir, seperti dilansir dari cnnindonesia pada Kamis (16/3/23).
"Saat ini, kami punya 10 tim yang terdiri dari 163 orang yang melakukan pencarian dan penyelamatan sepanjang 25 kilometer. Kami juga punya penyelam. Namun kondisi cuaca tidak memungkinkan kami berbuat banyak," ungkap Soylu kepada wartawan.
(rz/af/hn/um)