Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Arab Saudi meluncurkan rencana operasional haji terbesar dalam sejarah usai mencabut pembatasan Covid-19. Ibadah Haji 2023 diperkirakan akan digelar mulai 26 Juni hingga 1 Juli.
"Rencana operasional untuk musim haji tahun ini merupakan terbesar dalam sejarah usai pandemi virus Corona berakhir dan pengumuman kembalinya jutaan jemaah haji sesuai sistem pelayan terpadu," ungkap Ketua Presidensi Umum Dua Situs Suci, Abdulrahman Al Sudais dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari cnnindonesia, Senin (6/6/23).
Di musim haji kali ini, pemerintah Saudi mengerahkan 14.000 staf, dan 8.000 sukarelawan untuk membantu para jemaah haji. Untuk pertama kalinya sejak Covid-19, Saudi mencabut pembatasan jumlah jemaah haji. Menurut laporan, sekitar 2,6 juta jemaah haji dari berbagai negara bakal menjalankan salah satu rukun Islam itu.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,1 Guncang Sukabumi
Lebih lanjut, Al Sudais mengatakan pemerintah akan mendistribusikan 500 ribu salinan kitab suci umat Muslim, Al Quran, di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Layanan penerjemah dan guide juga akan disediakan dalam 51 bahasa, kata dia.
Kepresidenan Umum juga akan mendistribusikan 40 juta liter air Zamzam di Dua Masjid Suci melalui lebih dari 30.000 titik distribusi, menyediakan setidaknya dua juta botol untuk jamaah setiap hari.
Teknologi digital termasuk aplikasi seluler dan robot di lokasi akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman jamaah secara keseluruhan.
Selain itu, Al Sudais mengatakan pihak berwenang menyediakan workshop hafalan dan hafalan Al Quran.
(rz/pr/um)