Tribratanews.tribratanews.com – Jakarta. Jumlah korban meningga dunia dalam gempa magnitudo 6,8 di pesisir Ekuador dan Peru utara mencapai sedikitnya 14 orang. Gempa yang mengguncang pada Sabtu (18/3/23), tersebut menyebabkan kerusakan pada banyak rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
Menurut US Geological Survey (USGS), pusat gempa berada sekitar 10 km dari Kota Balao di Provinsi Guayas. Gempa berkedalaman 66,4 km tersebut, menurut pihak berwenang, tampaknya tidak akan menimbulkan tsunami.
Baca juga : KBRI Ankara Nyatakan Tidak Ada WNI Jadi Korban Bencana Banjir di Turki
"Kami tetap ada di wilayah itu untuk memverifikasi kerusakan akibat gempa pagi ini. Saya ingin memastikan bahwa saya bersama Anda dan mengungkapkan solidaritas dan komitmen saya kepada para korban," ungkap Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada akun resmi Twitternya, dikutip dari rri.co.id, Minggu (19/3/23).
Dinas komunikasi presiden negara tersebut menyatakan selain menewaskan 14 korban, gempa tersebut telah menyebabkan 380 warga terluka, sebagian besar terjadi di Provinsi El Oro. Otoritas tersebut juga mencatat 44 rumah ambruk dan 90 lainnya rusak karena gempa, sementara 50 fasilitas pendidikan dan 30 fasilitas kesehatan turut terdampak.
"Kami semua lari ke jalan. Kami sangat ketakutan," jelas Ernesto Alvarado, warga Isla Puna dekat pusat gempa, seraya menambahkan sejumlah rumah hancur.
Gempa awal diikuti dua gempa susulan yang lebih lemah, menurut Institut Geofisika Ekuador. Pihak berwenang Peru mengatakan gempa tersebut dirasakan di utara negaranya, tetapi tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa.
(rz/af/hn/um)