Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Arab Saudi mengatakan lebih dari 1.300 orang dari berbagai negara meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji tahun ini yang sebagian besar kematian disebabkan cuaca panas ekstrem. Sebagian besar mereka adalah jemaah itu dikatakan tak punya izin resmi.
"Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak sah menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency, diberitakan AFP, Minggu (23/6/24).
Baca Juga: Polda Kaltim Gelar Lomba Burung Berkicau Jelang HUT Bhayangkara ke-78 2024
Jemaah yang tak memiliki izin biasanya tak melakukan perjalanan secara terorganisir dan bisa jadi minim layanan seperti bus dengan AC atau akses ke persediaan air minum dan makanan. Banyaknya jemaah tak punya izin juga kemungkinan menyulitkan Arab Saudi mengumumkan angka kematian lantaran proses identifikasi sulit.
"Identifikasi selesai, meski pun pada awalnya tidak ada informasi pribadi atau dokumen identifikasi. Proses yang tepat dilakukan untuk identifikasi, penguburan, dan penghormatan terhadap almarhum, dengan pemberian sertifikat kematian," jelasnya.
Jemaah haji yang wafat berasal dari lebih 10 negara, mulai dari Amerika Serikat sampai Indonesia. Angka ribuan jemaah meninggal itu kemungkinan berubah karena berbagai negara terus memperbarui data warga negara mereka.
(rz/hn/nm)