Stigma Sosial Jadi Faktor KDRT Sulit Diungkap

29 August 2024 - 13:00 WIB
RRI

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kuatnya stigma sosial dan budaya patriarki di masyarakat, Wakil Ketua Komnas Perempuan, Olivia Chadidjah Salampessy, menyatakan bahwa kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) masih sulit diungkap.


Menurutnya, KDRT sering kali dianggap sebagai masalah domestik yang tabu untuk dibicarakan. Sehingga banyak korban, terutama perempuan, merasa enggan melaporkan kasus mereka.



"Perempuan sering kali dituntut untuk menjaga nama baik keluarga dan mempertahankan pernikahan mereka. Sehingga memilih untuk tidak melaporkan kekerasan yang dialami," jelasnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (28/8/24).

Baca Juga: Polda Jateng Tangkap Dua Penadah Kendaraan Bodong

Dalam keterangannya ia juga menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, korban yang melaporkan KDRT justru mengalami kriminalisasi ulang. Menghadapi tekanan lebih lanjut dari pelaku atau pihak lainnya.



Meskipun demikian, ia mengapresiasi keberanian korban yang berhasil mengungkapkan kasusnya. Seperti yang terjadi pada selebgram Cut Intan yang memanfaatkan media sosial untuk memperjuangkan keadilan.



Namun, ia juga mengingatkan bahwa banyak korban lainnya. Terutama mereka yang tidak memiliki akses ke media sosial, yang masih kesulitan untuk menyuarakan penderitaan mereka.



"Bukan baru kejadian sekali Tapi dia sudah berulang kali, seperti kasus-kasus sebelumnya. Ada bahkan yang sudah sampai 20 tahun baru bisa berani mengungkapkannya sekarang," tutupnya.

(fa/hn/nm)

in Hukum

Share this post

Sign in to leave a comment