Tribratanews.tribratanews.com - Sukoharjo. Kepolisian mengungkapkan fakta baru terkait pelaku pembunuhan atas nama D (23) terhadap dosen UIN Raden Mas Said (RMS) Solo atas nama Wahyu Dian Silviani. Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit menjelaskan bahwa selama dua hari tersangka menunggu lantaran saat pertama kali datang ke TKP, situasinya tidak memungkinkan.
"Kejadian itu hari Senin sampai tersangka kerja selesai sore, malamnya sudah ada niat. Habis malam punya niat, akhirnya dia mengambil pisau pemotong daging, sebelum jam 11-12 malam dia mau bergerak dari rumahnya jalan kaki karena dekat dari TKP. Namun, enggak memungkinkan karena banyak orang," jelas Kapolres Sukoharjo dilansir dari Republika, Minggu (27/8/23).
Kapolres mengungkapkan bahwa tersangka sudah berniat membunuh dosen UIN tersebut sejak Senin (21/8/23). Namun, setiap kali tersangka ingin melaksanakan aksinya ke TKP, selalu bertemu dengan orang lain dan mengaku akan mencari belut. Tersangka pun baru mendapatkan kesempatan tersebut di hari ketiga, yakni pada Kamis (23/8/23) malam.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Wilayah Ternate Maluku Utara
"Setiap mau ke sana sudah dua kali itu dia seolah olah mau mencari belut kalau ditanya orang, biar enggak kentara. Di hari kedua ketemu sama orang juga, makanya dia mengurungkan niatnya terus pulang lagi, kan gitu. Hari ketiga dia sudah mempersiapkan pakai buff dengan membawa sarung biar tidak terlihat," jelasnya lebih lanjut.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa tersangka tidak dalam pengaruh miras saat melaksanakan aksinya.
"Enggak ada, dia sehat-sehat aja, dia sumbu pendek," tutup Kapolres.
Sebelumnya, Polres Sukoharjo berhasil menangkap tersangka pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo bernama Wahyu Dian Silviani. Tersangka tersebut berinisial D (23) warga Tempel, Gatak, Sukoharjo.
(my/pr/nm)