www.tribratanews.com – Dompu. Polda NTB tengah mengusut 3 proyek fisik di Kabupaten Dompu. Proyek bersumber dari anggaran 2021-2022 itu nilai mencapai Rp.20 miliar itu untuk dua jembatan dan satu pengerjaan irigasi. Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si., membenarkan bila Polda NTB mengusut persoalan tersebut berdasarkan laporan masyarakat.
"Jadi, dari adanya laporan ini sekarang tim sudah melakukan penanganan pada tahap penyelidikan," jelas Kabid Humas Polda NTB.
Tiga proyek fisik itu, lanjut Kabid Humas Polda NTB, diantaranya pembangunan Jembatan Kandai II - Kandai I yang dikerjakan pada tahun 2024 oleh perusahaan asal Kota Mataram, PT Permata Hijau Barujari, dengan nilai kontrak Rp. 10,36 miliar. Berikutnya, proyek pembangunan Jembatan Karijawa - Kandai I pada tahun 2022. Proyek tersebut dikerjakan CV Samas dari Kota Mataram dengan nilai kontrak Rp. 8,64 miliar.
Terakhir, proyek rehabilitasi daerah irigasi di Enca, Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu pada tahun 2021. Proyek tersebut dikerjakan CV Restu Bunda dari Rabangodu Utara, Kota Bima dengan nilai kontrak Rp. 936 juta, jelas Kabid Humas Polda NTB.
"Sebagai langkah awal, kami mengundang pelapor guna validasi laporan sekaligus mengecek kelengkapan dokumen-dokumen," ucap Kabid Humas Polda NTB.
Tiga proyek fisik ini bersumber dari APBD Kabupaten Dompu. Pengerjaan proyek di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dompu. Perihal tiga proyek fisik tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu Aris Ansyari mengatakan bahwa pihaknya hanya mengetahui pekerjaan pembangunan Jembatan Karijawa - Kandai I pada tahun 2022.
"Pada tahun 2024 saya belum menjabat (Kepala Dinas PUPR Dompu), jadi yang saya tahu proyek pada tahun 2022," jelas Kepala Dinas PUPR.
Proyek fisik yang berjalan pada tahun 2022, proyek pembangunan Jembatan Karijawa - Kandai I. Terkait dengan itu, Kepala Dinas PUPR mengatakan bahwa proyek tersebut kini masih dalam pengerjaan.
"Jembatan Karijawa-Kandai I sedang dikerjakan, baru bagian fondasi, jadi progres belum sampai 20 persen," ucap Kepala Dinas PUPR.